Biaya Proyek Kereta Cepat Bengkak, RI Mau Kurangi Porsi Saham?

Biaya Proyek Kereta Cepat Bengkak, RI Mau Kurangi Porsi Saham?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 15 Apr 2021 08:15 WIB
Pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di kawasan Cigondewah terus dikebut. Begini penampakan terkininya!
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung/Foto: Wisma Putra
Jakarta -

Pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tak berjalan mulus. Sebab, biaya pembangunan proyek ini bengkak.

Saat ini, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tengah melakukan perhitungan terkait pembengkakan biaya tersebut. Sementara, berdasarkan informasi yang diterima Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA Agung Budi Waskito, proyek ini bengkak sekitar 20%.

"Jadi memang di kereta cepat tentunya akan terjadi cost overrun yang saat ini sedang dihitung-hitung oleh teman-teman KCIC. Berapa besar? Tentunya kita akan menunggu berapa besar, tapi yang saya dengar memang kurang lebih hampir 20-an% tapi sedang dihitung," katanya dalam webinar, Rabu (14/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menerangkan, WIKA merupakan salah satu pemegang saham terbesar di PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). PSBI ini adalah pemegang 60% saham KCIC.

Bengkaknya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan memberikan dampak pada WIKA karena besarnya kepemilikan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Efeknya terhadap WIKA, seperti diketahui bahwa saat ini WIKA menjadi salah satu pemegang saham paling besar yang ada di PSBI atau Indonesia portion 60% kemudian China portion 40%. Di 60% itu WIKA kurang lebih 38%," katanya.

Dia menuturkan, untuk mengantisipasi dampak dari pembengkakan biaya tersebut, pihaknya mengusulkan agar porsi Indonesia di Kereta Cepat Jakarta Bandung berkurang, sehingga pembengkakan biaya itu ditanggung China.

"Jadi teman-teman sekalian kita sedang melakukan negosiasi dengan pihak China agar porsi Indonesia bisa lebih kecil daripada 60% sehingga secara keseluruhan nantinya cost overrun yang terjadi ini sama sekali tidak akan berpengaruh terhadap apa yang sudah kita setorkan," katanya.

"Sehingga harapan kami memang porsi daripada Indonesia ini lebih kecil daripada yang ada sekarang sehingga cost overrun yang ada ditanggung oleh pemerintah sana, itu yang sedang kita usahakan," katanya.

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga sempat disorot Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Cek di halaman berikutnya.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta KPK ikut memantau proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Menurutnya, proyek itu memiliki anggaran yang besar yang bisa dihemat.

Dia bilang, apabila proyek ini sudah dipantau oleh KPK sejak proses perencanaan banyak anggaran yang bisa dihemat negara.

"Kemarin saya melihat proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Banyak sebenarnya kita bisa hemat di sana kalau dari perencanaan KPK sudah ikut terlibat melihat sendiri," kata Luhut dalam Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Stranas PK 2021-2022, Selasa (13/4/2021).


Hide Ads