Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong akhirnya ditandatangani. Proyek ini bakal melayani kebutuhan air minum curah untuk wilayah DKI Jakarta, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Untuk membangun proyek ini dibutuhkan total investasi Rp 2,4 triliun dengan masa kerja sama selama 33 tahun, terdiri dari 3 tahun masa konstruksi dan dan 30 tahun masa operasi. Artinya proyek ini diharapkan rampung 2024.
Dengan dana sebesar itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berharap agar proyek ini bisa selesai tepat waktu sesuai targetnya dan bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini salah satu contoh proyek yang terintegrasi dengan timing yang mudah-mudahan tidak akan mempunyai lag (jeda) yang panjang," ujar Basuki Hadimuljono dalam acara Penandatanganan Perjanjian KPBU SPAM Regional Karian-Serpong secara virtual, Jumat (30/4/2021).
Ia memberi contoh proyek SPAM yang sempat terjadi jeda cukup panjang dari selesainya pembangunan sampai dengan pemanfaatan airnya seperti SPAM Semarang Barat. Basuki berharap hal serupa tak terjadi pada proyek SPAM Regional Karian-Serpong tersebut.
"Kalau yang Semarang Barat kemarin SPAM regionalnya memakai sumber air bakunya dari bendungan jatibarang namun lag-nya cukup lama antara selesainya bendungan dan pemanfaat airnya. Untuk itu, kalau yang Karian-Serpong ini kita atur waktunya. Jadi begitu nanti selesai, tidak terlalu lama bisa segera dimanfaatkan airnya," pintanya.
Basuki percaya soal konstruksi proyek terutama terkait pembangunan pipanya yang dikerjakan PT Karian Water Services, bisa selesai waktu. Namun, untuk distribusinya ini yang perlu diperbaiki.
"Kita harus bekerja keras memastikan seperti yang disampaikan pak Luky (Dirjen PPR Kemenkeu LUky Alfirman) tadi bahwa ini harus dapat segera dimanfaatkan karena harus didistribusikan ke DKI Jakarta sebanyak 3.200 liter per detik (lpd), Tangerang 750 lpd, dan Tangerang Selatan 650 lpd. Ini butuh sambungan rumah yang tidak sedikit," tuturnya.