Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres fisik pembangunan terowongan silaturahmi Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral sudah mencapai 61%.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, terowongan yang menjadi ikon toleransi antar umat beragama ini ditargetkan rampung pada 17 Agustus 2021.
Basuki mengatakan, penghubung antara dua rumah ibadah ini bisa saja menggunakan jembatan penyeberangan, tetapi karena faktor keamanan dan keselamatan desain yang dipilih adalah terowongan bawah tanah.
"Ada tiga alternatif sebetulnya bisa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam, atau dengan yang lain, kita pilih terowongan yang lebih aman," kata Basuki dalam keterangan resminya yang dikutip, Kamis (3/6/2021).
Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti meminta pembangunan terowongan silaturahmi ini tetap mengedepankan aspek keselamatan, terlebih pembangunan Terowongan Silaturahmi ini berdekatan dengan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang merupakan bangunan cagar budaya.
Dalam pembangunannya, persyaratan teknis keandalan bangunan yang meliputi aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan tetap menjadi prioritas.
"Keselamatan konstruksi menjadi fokus utama yang harus diterapkan di lapangan, terlebih bangunan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral ini merupakan bangunan cagar budaya yang menjadi kebanggaan negara kita. Harus ada pengawasan dan metode khusus dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan baik untuk pembangunan Terowongan Silaturahmi ini maupun bangunan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral," kata Diana.
(hek/eds)