Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan LRT Jabodebek akan menjadi transportasi yang cepat waktu tempuhnya dan bisa mengangkut banyak orang. Hal ini menurutnya menjadi standar sebuah transportasi umum.
Dia mengungkapkan secara normal LRT Jabodebek akan mampu mengangkut 580 ribu orang per hari dengan headway alias waktu tunggu kereta yang cuma 3 menit.
Sementara itu, secara ultimate atau operasi maksimal, LRT Jabodebek mampu mengangkut 800 ribu orang per hari. Waktu tunggu keretanya hanya 2 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ultimate-nya headway kereta LRT Jabodebek hanya 2 menit. Itu bisa angkut 800 ribu orang," ungkap Budi Karya usai mendampingi Presiden Joko Widodo menjajal LRT Jabodebek, Rabu (9/6/2021).
Waktu tunggu kereta LRT Jabodebek tergolong cukup cepat. MRT Jakarta saja paling cepat waktu tunggunya hanya 5 menit, itu pun hanya terjadi saat jam sibuk saja.
Budi Karya mengungkapkan jumlah total rangkaian kereta LRT Jabodebek yang akan dioperasikan adalah 31 rangkaian. Saat ini yang baru dibawa ke Jakarta dari pabrik INKA baru 26 rangkaian dan sedang diuji coba.
"Dari hal jumlah akan ada 31 rangkaian dan sekarang selesai 26 rangkaian. Ini tunjukkan bahwa kita melakukannya dengan tepat, konservatif," papar Budi Karya.
Dia menekankan faktor keselamatan pada moda LRT Jabodebek akan menjadi hal penting. Di sisi lain, semua pihak juga akan melakukan integrasi LRT Jabodebek dengan moda lainnya.
Sebagai informasi, satu rangkaian kereta LRT Jabodebek terdiri dari 6 gerbong kereta. Satu rangkaian, memiliki kapasitas angkut 740 orang pada kondisi normal, dan 1.308 penumpang pada kondisi padat. Kereta-kereta ini merupakan buatan perusahaan lokal, yaitu PT INKA.
Nantinya, seluruh kereta ini akan mendapatkan tempat parkirnya sendiri yang terletak di Depo Bekasi Timur. Pembebasan lahan untuk depo saat ini telah 100% dengan progres pembangunannya sebesar 44,18%.
Secara penuh, realisasi konstruksi proyek LRT Jabodebek per 28 Mei 2021 adalah 84,76%. Pundjung menjelaskan di rute Cawang-Dukuh Atas saat ini progresnya sudah mencapai 84,30%.
Kemudian di lintasan Cibubur-Cawang progresnya mencapai 93,82%. Lalu, lintasan terakhir dari Bekasi Timur ke Cawang progresnya sudah 78,88%, pembangunan ini sudah termasuk depo.
(das/das)