Pembangunan proyek Bendungan Bodri di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah dikebut. Proyek bendungan ini akan menelan anggaran sebesar Rp 1,1 triliun.
Proyek pembangunan Bendungan yang terletak di Desa Banyuringi, Kecamatan Singorojo, Kendal ini sendiri sudah memasuki babak baru. Penyusunan akhir prastudi kelayakan atau Final Business Case untuk proyek ini baru dimulai.
Pemerintah Kabupaten Kendal mendorong proyek ini agar segera dibangun. Pasalnya, dampak ekonomi dari pembangunan infrastruktur ini akan besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bendungan ini dapat memberi dampak positif bagi Kabupaten Kendal, selain untuk mendukung pengembangan sektor pertanian juga dapat memberikan dampak terhadap sektor industri dan pariwisata sesuai dengan visi misi saya yaitu menjadikan Kabupaten Kendal sebagai pusat industri dan pariwisata" ujar Bupati Kendal Dico Ganinduto, Jumat (18/6/2021).
Dico menambahkan, proyek ini merupakan salah satu program/kegiatan rencana induk di Kawasan Kendal-kota Semarang-kota Salatiga-Demak-Grobogan (yang tergabung dalam Kedungsepur), berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal-Semarang-Salatiga-Demak-Grobogan, Kawasan Purworejo-Wonosobo-Magelang-Tegal-Temanggung, dan Kawasan Brebes-Tegal-Pemalang.
Bendungan Bodri adalah satu dari 10 proyek infrastruktur sumber daya air yang dikerjakan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Ke-10 proyek SDA itu adalah Saluran Pembawa Air Baku (SPAB) Kedunglanggar, Kuwil, Sidan, Karian Barat, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ayung I, Karian Barat, Daerah Irigasi Karangnongko, PLTM Bintang Bano, Bendungan Merangin, dan Bendungan Bodri.
Bendungan Bodri akan dibangun di Wilayah Sungai Bodri-Kuto, tepatnya di Sungai Bodri (hilir pertemuan Sungai Ringin dan Sungai Lutut), Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal. Bendungan yang memiliki kapasitas tamping kurang lebih sebesar Β±41,82 juta m3, Perkiraan luas genangan 240.20 Ha, memiliki manfaat untuk suplai air baku sebesar 2,26 m3/ S, mengairan irigasi seluas 8.861 Ha dan menaikan intensitas tanam menjadi 263%, serta reduksi banjir sebesar 140,12 m3/ S.
Bendungan Bodri termasuk akan didanai dengan skema KPBU, dengan Rencana Anggaran Biaya sebesar Rp 1.180.331.000.000,00 (satu triliun, seratus delapan puluh milyar, tiga ratus tiga puluh satu juta rupiah).
"Diharapkan bendungan ini dapat diintegrasikan dengan jalur wisata sepeda yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Kendal, Sehingga nantinya dapat menghidupkan roda perekonomian dan mensejahterakan masyarakat Kendal," kata Dico.
Acara Kick Off Penyusunan Akhir Prastudi Kelayakan/Final Business Case (FBC) Proyek KPBU Bendungan Bodri di Kabupaten Kendal ini juga turut dihadiri Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Sumber Daya Air, Dirjen Pembiyaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kementerian PUPR beserta jajarannya, Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air, Direktur Pengembangan Pendanaan Pembangunan; dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional.
Kemudian Direktur Pengairan dan Irigasi Kementerian PPN/Bappenas, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Prov. Jateng, Kepala DInas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Prov. Jateng, Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Bodri Kuto Prov. Jateng, Kepala Bappeda Kabupaten Temanggung, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Temanggung, Team Leader Konsultan Penyusunan FBC Proyek KPBU Bendungan Bodri, serta sekda Kendal dan para Kepala Perangkat Daerah terkait.
(zlf/zlf)