Jalur kereta Bandara Kulon Progo atau Yogyakarta International Airport merupakan salah satu proyek strategis nasional. Mulai dikerjakan sejak Desember 2019, progres keseluruhannya kini telah menyentuh angka 94,47%.
"Progres rel KA bandara saat ini sudah sampai 94,47% secara total. Sekarang masih tahap penyelesaian konstruksi dan pemasangan rel. Adapun pemasangan rel saat ini sudah mencapai 4 km dari target 5,4 km," terang Dimas Trihartomo, Site Manager PT. Asta Perdana, salah satu kontraktor pembangunan rel bandara Kulon Progo, Jumat (2/7/2021).
Dimas menerangkan uji coba konstruksi rel ini ditargetkan berlangsung mulai 11 Juli 2021. Pengujian akan dilakukan secara bertahap hingga tiba waktu pengoperasian yang dijadwalkan pada 17 Agustus 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan itu, pihaknya akan menambah jumlah pekerja untuk bisa mengejar target operasional. Dari yang semula 120 tenaga akan ditambah menjadi 190. "Selain itu jam kerja juga ditambah. Dimulai pukul 07.00 sampai dengan 23.00 WIB," jelasnya.
Proses pengerjaan proyek yang menelan anggaran Rp 1,1 triliun ini lanjut Dimas bakal dilakukan secara paralel. Konstruksi yang belum rampung, dikerjakan berbarengan dengan pemasangan rel. Diharapkan dengan cara ini pembangunan jalur tersebut dapat segera tuntas dan bisa digunakan sesuai target operasional 17 Agustus mendatang.
Disinggung mengenai sarana prasarana (sarpras) stasiun, Dimas memastikan stasiun penghubung di Kedundang, Temon sudah siap digunakan. Sementara stasiun di bandara YIA masih tahap pengerjaan. "Untuk stasiun di Kedundang sudah siap. Sedangkan yang di bandara masih dalam proses pengerjaan," ujarnya.
Ditemui terpisah, Project Manager Stasiun Bandara Kulon Progo, Ahmad Goni, mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus mengerjakan overlapping stasiun bandara. Struktur overkapping ini kata Ahmad akan menggunakan baja. Sedangkan atap memakai material metal dan fasad bangunan memanfaatkan aluminium dan kaca.
"Untuk mengejar target operasional pada Agustus mendatang, proses pengerjaan akan dilakukan selama 24 jam penuh dengan sistem sift. Kami sudah siapkan tenaga yang tentunya dalam pelaksanaannya nanti tetap menerapkan protokol kesehatan," ujar Ahmad.
Adapun pembangunan overkapping yang menelan anggaran hingga Rp28 miliar ini akan memiliki lebar 20 meter dan panjang 300 meter. Nantinya overkapping tersebut akan tersambung dengan stasiun bandara. Untuk stasiun bandara sendiri memiliki luas 1.500 meter persegi dan dapat menampung hingga 200 orang.