PPKM Darurat telah dilakukan pemerintah demi menekan lonjakan kasus COVID-19. Pengetatan pun dilakukan di berbagai sektor, tak terkecuali jalan tol.
Menurut pengurus Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Fitri Wiyanti pengetatan di jalan tol berdampak menurunkan lalu lintas harian rata-rata. Bahkan ada ruas yang lalu lintasnya harus turun sampai 70%.
"Secara keseluruhan data kita lihat dari tanggal 3 Juli sampai kemarin, terdapat penurunan volume lalu lintas dari 30-40%. Bahkan, ada beberapa yang alami sampai 70. Karena beberapa lokasi dilakukan penyekatan," kata Fitri dalam konferensi pers virtual ATI, Jumat (9/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan beberapa jalan tol di tengah PPKM Darurat mengalami penyekatan, bahkan beberapa gerbang tol juga harus terpaksa ditutup.
"Ini kan ada yang penyekatan total, tutup akses jalan, ada juga masih dibuka tapi ada skrining. Itu diperiksa kelengkapan dokumen pengendara," papar Fitri.
Sekjen ATI Krist Ade Sudiyono mengatakan lalu lintas jalan tol di Indonesia telah anjlok sejak tahun 2020. Setidaknya, di tahun 2020 saat pandemi baru mulai meradang lalu lintas jalan tol turun 20-30%.
Memasuki tahun 2021, menurutnya lalu lintas jalan tol mulai kembali pulih. Ade bilang, saat itu laju penularan COVID-19 mulai bisa terkendali, meskipun kalau dibandingkan posisi sebelum pandemi kinerjanya masih sangat jauh berbeda.
"Ketika ada kebijakan saat ini, seperti PPKM Darurat atau Mikro, kembali lagi nature lalu lintas kita turun dengan segala pembatasan terjadi," papar Krist Ade.
Konsekuensinya jelas pendapatan jalan tol pun turun, sementara biaya operasional tetap berjalan. Namun, Krist Ade enggan menyebutkan berapa penurunan pendapatan yang terjadi. Namun yang jelas, badan usaha jalan tol memastikan akan tetap membuka jalan tol.
"Itu konsekuensi kami, kami akan tetap buka. Mudah-mudahan dengan segala ikhtiar pembatasan, COVID bisa dikendalikan," kata Krist Ade.
Dari catatan detikcom, selama PPKM Darurat berlaku beberapa pintu tol ditutup, sebagian di antaranya dibuka dengan adanya pemeriksaan ketat. Di Jakarta saja, tol yang ditutup adalah Tol Dalam Kota Jakarta pada akses keluar Tol Slipi, Senayan, Semanggi, Kuningan, Tebet, dan Cawang.
(hal/das)