Rampung, 4 Bendungan Prioritas Jokowi Siap Diresmikan

Rampung, 4 Bendungan Prioritas Jokowi Siap Diresmikan

Tim detikcom - detikFinance
Senin, 16 Agu 2021 07:40 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin menyambangi Bendungan Way Sekampung, Lampung. Intip yuk penampakan bendungannya.
Way Sekampung/Foto: Dok. PT Waskita Karya

Kedua, Bendungan Bendo yang berada di Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo dapat dimanfaatkan untuk peningkatan layanan irigasi seluas 7.800 hektar di Kabupaten Ponorogo dan Madiun sebagai sentra pertanian Jawa Timur.

Pekerja menggunakan alat berat menyelesaikan proyek pembangunan Bendungan Bendo di Desa Ngindeng, Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (17/4/2021). Progres pembangunan Bendungan Bendo yang diproyeksikan mampu mengairi lahan pertanian seluas 73 ribu hektare dan pengendali banjir tersebut saat ini telah mencapai sekitar 91 persen dan rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo antara Juni-Juli 2021. ANTARA FOTO/Siswowidodo/wsj.Pekerja menggunakan alat berat menyelesaikan proyek pembangunan Bendungan Bendo di Desa Ngindeng, Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (17/4/2021). Progres pembangunan Bendungan Bendo yang diproyeksikan mampu mengairi lahan pertanian seluas 73 ribu hektare dan pengendali banjir tersebut saat ini telah mencapai sekitar 91 persen dan rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo antara Juni-Juli 2021. ANTARA FOTO/Siswowidodo/wsj. Foto: ANTARA FOTO/SISWOWIDODO

Selain sebagai layanan irigasi, manfaat lain bendungan berkapasitas tampung 43,11 juta m3 ini dapat menjadi sumber air baku domestik dan industri bagi Kabupaten Madiun sebesar 418 liter/detik dan Ponorogo 372 liter/detik serta mereduksi debit banjir Kota Ponorogo dari 1.300 m3/detik menjadi 490 m3/detik dan pembangkit tenaga listrik sebesar 1,56 MW.

Pekerjaan dilakukan oleh PT. Wijaya Karya, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya di bawah supervisi dan tanggungjawab BBWS Bengawan Solo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bendungan ketiga siap diresmikan yakni Bendungan Kuningan yang dirancang memiliki kapasitas tampung sebesar 25,9 juta m3 dan luas genangan 221,59 hektar untuk menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 3.000 hektare di beberapa daerah Jawa Barat bagian utara. Bendungan ini juga berpotensi sebagai sumber air baku bagi Kabupaten Kuningan sebesar 0,30 m3/detik, mereduksi debit banjir sebesar 213 m3/detik, dan potensi sebagai sumber tenaga listrik 0,50 MW. Kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya dan PT Brantas Abipraya di bawah supervisi dan tanggung jawab BBWS Cimanuk Cisanggarung.

Proyek bendungan Kuningan milik Kementerian PUPR digarap Kerjasama Operasi antara PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. bersama PT Brantas Abipraya (Persero)Proyek bendungan Kuningan milik Kementerian PUPR digarap Kerjasama Operasi antara PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. bersama PT Brantas Abipraya (Persero) Foto: Wijaya Karya

Terakhir, keempat, Bendungan Paselloreng memiliki kapasitas tampung 138 juta m3 dan luas genangan 169 hektare. Salah satu bendungan besar di Provinsi Sulawesi Selatan ini mampu mengairi areal persawahan seluas 8.510 hektar serta berpotensi sebagai sumber air baku untuk 4 kecamatan di Kabupaten Wajo sebesar 200 liter/detik. Kontraktor pelaksana PT. Wijaya Karya dan PT. DMT dibawah supervisi dan tanggungjawab BBWS Pompengan Jeneberang.

ADVERTISEMENT

Tak hanya itu, Bendungan Paselloreng yang dibangun dengan biaya sebesar Rp 771,69 miliar ini juga dimanfaatkan sebagai infrastruktur pengendali banjir wilayah hilir Sungai Gilireng sebesar 1.000 m3/detik, pengembangan sektor perikanan air tawar dan pariwisata serta konservasi Sumber Daya Air pada kawasan green belt.

Selain Bendungan Paselloreng, Kementerian PUPR juga menyelesaikan pembangunan Bendung Gilireng di Desa Arajang, Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo. Potensi Irigasi Bendung Gilireng ini juga berasal dari suplai Bendungan Passelloreng yang telah rampung konstruksi untuk selanjutnya dialirkan ke lahan-lahan pertanian di Kabupaten Wajo.

Bendung Gilireng mulai dibangun sejak tahun 2018 akan dimanfaatkan untuk mengairi daerah irigasi Gilireng seluas 8.510 ha sehingga membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya dari 112 % menjadi 300 % dengan pola tanam padi - padi - palawija. Bendung yang dibangun dengan biaya sebesar Rp 199 miliar ini didesain memiliki lebar bendung 50 meter dengan debit intake sebesar 16,34 m3/detik dan berpotensi sebagai objek wisata baru di Sulawesi Selatan. Bertindak sebagai kontraktor PT Adhi Karya.


(eds/eds)

Hide Ads