Ada prediksi tsunami besar di Indonesia. Tanah Air diperkirakan akan mengalami gempa bumi megathrust selatan Jawa yang memiliki kekuatan sangat besar dan saat ini tengah berada di ujung siklus perulangan (earthquake cycle).
Data Global Navigation Satellite System (GNSS) mengkonfirmasi adanya akumulasi energi di bagian megathrust Selat Sunda hingga Pelabuhan Ratu dan selatan Parangtritis hingga selatan Pantai Jawa Timur. Dari hasil pemodelan, jika gempa terjadi kekuatannya dapat mencapai magnitudo (M) 8,7 hingga 9,0, bisa jadi diikuti tsunami hingga 20 meter tingginya.
Widyaiswara Ahli Utama Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga mengatakan jika prediksi tsunami besar di Indonesia itu benar, kerugian yang dialami tidak terhingga. Bukan hanya kerugian infrastruktur, tetapi juga seluruh aspek kehidupan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau prediksi itu terjadi ya kerugian yang tak terhingga," kata Danis kepada detikcom, Rabu (18/8/2021).
Memang tak ada hitungan pasti terkait kerugian tsunami besar apalagi yang belum terjadi. Tetapi jika berkaca pada Tsunami Aceh yang terjadi 2004, kerugian mencapai sekitar Rp 39 triliun.
Kemudian berturut-turut gempa bumi Yogyakarta dan Jawa Tengah tahun 2006 menimbulkan kerugian Rp 27 triliun, banjir Jakarta tahun 2007 menyebabkan kerugian Rp 4,8 triliun, gempa bumi Sumbar tahun 2009 sebesar Rp 21,6 triliun, dan erupsi Merapi tahun 2010 di luar dari dampak lahar dingin sebesar Rp 3,56 triliun.
"Bandingkan dengan kebutuhan untuk membangun Jembatan Suramadu sekitar Rp 4,5 triliun dan kebutuhan JORR Tahap II sepanjang 122,6 km sebanyak Rp 5 triliun. Artinya dampak bencana tersebut menurunkan laju pembangunan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho saat berbincang dengan detikcom, 5 Agustus 2011.
Global Assessment Report (GAR) pada 2011 pernah memperkirakan kerugian akibat bencana alam setiap tahunnya mencapai 1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Angka ini setara dengan kerugian yang dialami oleh negara-negara yang mengalami krisis keuangan global pada tahun 1980 dan 1990-an.
Tetapi perlu diingat, kerugian tsunami besar di Indonesia yang baru diprediksi tidak ada yang pasti. Semua itu tergantung dari kerusakan yang ditimbulkan, baik infrastruktur jalan, gedung, rumah, hingga aktivitas ekonomi yang berhenti.
Sebelumnya Kepala Laboratorium Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB) Heri Andreas mengatakan prediksi tsunami besar di Indonesia bisa sampai pesisir Jakarta dengan ketinggian 1 meter hingga 1,5 meter. Dibandingkan dengan tsunami yang terjadi di bagian selatan, ketinggian tersebut relatif lebih kecil.
"Namun demikian fakta saat ini pesisir Jakarta wilayahnya sudah ada di bawah laut hingga minus 1-2 meter, ini artinya potensi tsunami akan lebih besar. Berdasarkan hasil simulasi model, run-up tsunami dapat mencapai sebagian besar Pluit, Ancol, Gunung Sahari, Kota Tua hingga Gajah Mada. Kalau kita perhatikan modelnya ternyata nyaris menyentuh Istana," ujar Heri.
Simak juga Video: Sampai Kapan Potensi Tsunami di Maluku Tengah Diwaspadai, Ini Kata BMKG