MRT Mau Ngebor Terowongan dari HI ke Harmoni, Siap-siap Cek Lalin

MRT Mau Ngebor Terowongan dari HI ke Harmoni, Siap-siap Cek Lalin

hal - detikFinance
Rabu, 01 Sep 2021 06:13 WIB
Kereta MRT Jakarta yang tengah melakukan uji persinyalan telah melaju hingga stasiun terakhir di Bundaran HI. Untuk pertama kalinya, kereta MRT Jakarta melintas di jalur bawah tanah.
Foto: Istimewa/MRT Jakarta
Jakarta -

Proyek MRT Jakarta Fase 2A mulai dikebut lagi pengerjaannya. Dalam waktu dekat MRT Jakarta akan melakukan pengeboran terowongan Bundaran HI ke Harmoni.

Proyek tersebut masuk ke dalam paket proyek CP-201. Menurut Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim saat ini progress fisik dari proyek CP-201 per 25 Agustus sudah mencapai 20,46%.

Selain menggarap terowongan dari Bundaran HI ke Harmoni, proyek CP-201 juga akan membangun Stasiun Thamrin dan Monas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Progress CP-201 yang membangun stasiun dan jalur terowongan MRT dari Bundaran HI sampai Harmoni. Ada juga dua stasiun yang dibangun, yaitu Thamrin dan Monas, saat ini progress fisiknya 20,46%," papar Silvia dalam diskusi virtual, Selasa (31/8/2021).

Dia mengatakan pekerjaan utama saat ini adalah melakukan pembangunan stasiun, saat ini penggalian sudah dilakukan. Pembangunan fisik stasiun juga sudah dimulai.

ADVERTISEMENT

Di samping itu, beberapa pengalihan lalu lintas juga dilakukan di sekitar jalan MH Thamrin. Kemudian, ada juga beberapa bangunan mulai dari Tugu Jam, pos polisi, dan stasiun Transjakarta yang direlokasi.

Selain itu, Silvia mengatakan saat ini pihaknya sedang siap-siap untuk melakukan pengeboran terowongan dari Bundaran HI-Harmoni sepanjang 2,6 km.

"Kita sudah memulai persiapan penggalian di titik launching tunneling kita," ungkap Silvia.

Alat bor TBM (tunnel borring machine) diestimasikan akan tiba di Jakarta dan dipindahkan ke lokasi proyek pada bulan Oktober. Proses terkini, TBM sedang melalui accepted test di pabrik yang ada di China dan akan dimulai pengiriman ke Indonesia.

"TBM pertama kita estimasikan sampai di Jakarta dan dipindahkan ke lokasi kita di bulan Oktober, sudah dalam waktu dekat," papar Silvia.

Di sisi lain, selain CP-201, proyek CP-203 juga mulai dikebut pengerjaannya. Seperti apa?

Simak Video: Intip Kerennya Skybridge MRT ASEAN-Halte Transjakarta CSW!

[Gambas:Video 20detik]




Proyek ini akan melakukan pembangunan terowongan dan stasiun dari kawasan Mangga Besar hingga Kota Tua sedang melakukan persiapan pembangunan.

"Untuk CP-203 kita masih banyak melakukan kegiatan persiapan, investigasi lalu lintas, investigasi kondisi tanah, survei kondisi bangunan, investigasi, arkeologi, dan lain-lain," ungkap Silvia.

Pembangunan proyek ini bakal mengorbankan satu ruas jalan untuk ditutup seluruhnya, tepatnya di ruas Jalan Pintu Besar Selatan yang menghubungkan kawasan Kota Tua dengan Glodok.

Silvia menjelaskan penutupan jalan ini terpaksa dilakukan karena penempatan Stasiun Kota bawah tanah yang rencananya akan berada di sepanjang jalan Pintu Besar Selatan.

"Untuk Stasiun Kota ini traffic diversion akan sangat signifikan. Karena stasiun kota ini terletak tepat di bawah jalan Pintu Besar Selatan. Seluruh jalan ini di bawahnya ada kotak stasiun, karena koridor ini sempit maka untuk mengakomodir itu kita harus mengokupansikan seluruh jalan Pintu Besar Selatan," ungkap Silvia.

Sebagai catatan, Silvia menegaskan Jalan Pintu Besar Selatan hanya ditutup untuk kendaraan reguler. Dia menyatakan ruas jalan ini hanya akan bisa dilalui satu lajur untuk Transjakarta dan kendaraan penghuni bangunan-bangunan di sepanjang kawasan Pintu Besar Selatan.

Penutupan ini pun dilakukan bertahap. Mulai 1 September hingga 31 Oktober, Jalan Pintu Besar Selatan masih bisa dilalui oleh kendaraan reguler. Hanya saja, jumlah lajur dikurangi. Awalnya 2 lajur reguler dan 1 lajur Transjakarta kini dikurangi menjadi 1 lajur reguler dan 1 lajur Transjakarta.

Nah penutupan Jalan Pintu Besar Selatan untuk kendaraan reguler akan dimulai pada bulan November mendatang. Sebagai gantinya, pengguna jalan akan dialihkan dari Jalan Pintu Besar Selatan.

Bagi pengguna jalan dari selatan ke utara, atau dari arah Glodok menuju ke Kota akan dialihkan untuk melewati Jalan Pancoran, menuju Pasar Asemka, lalu ke jalan Pintu Kecil. Dari sana pengguna jalan bisa melanjutkan untuk tujuan ke arah utara atau ke Kota Tua.

Sementara dari arah utara menuju selatan, atau dari arah Kota Tua ke Glodok, jalan akan dialihkan melalui Jalan Jembatan Batu, kemudian ke arah Jalan Pinangsia Raya. Nanti pengguna jalan akan tembus langsung di Glodok.


Hide Ads