PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tengah membangun bandara di Kediri. Bandara yang bernama Bandara Dhoho itu dibangun oleh anak usaha perusahaan PT Surya Dhoho Investama yang 99% sahamnya dimiliki perusahaan.
Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta mengatakan perusahaan telah menghabiskan dana sekitar Rp 5 triliun dalam pembangunan bandara yang dimulai sejak April 2020.
"Kalau buat bandara ini kita masih tetap progres buat penyiapan lahan dan capex (capital expenditure) yang sudah kita keluarkan sejauh ini hampir Rp 5 triliun. Itu termasuk biaya perolehan lahan dan lain-lain, konsultan desain serta penyiapan lahan," ucapnya dalam acara Public Expose Live 2021, Kamis (9/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Istata mengaku hingga kini belum diputuskan berapa lama Gudang Garam akan memegang konsesi di bandara tersebut. Namun menurut perhitungannya dibutuhkan waktu sekitar 50 tahun hanya untuk balik modal
"Jadi menurut perhitungan kami mungkin diperlukan lebih dari 50 tahun. Tapi itu juga akan sangat tergantung dari perkembangan daerah dan traffic bandara itu sendiri. Kami harapkan kalau traffic-nya banyak naik, mungkin di bawah 50 tahun kita bisa break even," terangnya.
GGRM sebelumnya telah menyatakan akan menambah modal ke Surya Dhoho Investama sebesar Rp 1 triliun melalui skema penambahan modal dengan cara penerbitan saham baru.
Dengan penambahan itu, jumlah modal yang ditempatkan dan disetor Surya Dhoho Investama naik dari Rp 4 triliun menjadi Rp 5 triliun. Perusahaan juga berencana menambahkan modal lagi hingga menjadi Rp 8 triliun.
Lihat juga Video: Harga Tes PCR-Antigen Turun, Pelaku Perjalanan ke Bali Via Bandara Naik