Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak menggunakan bambu sebagai bahan matras jalan. Langkah ini menjadi terobosan.
Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung, Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Direktorat Jenderal Cipta Karya telah melakukan pengujian untuk mengukur kelayakan bahan bambu sebagai sistem matras.
Hal ini bisa meningkatkan daya dukung tanah dasar di lokasi konstruksi jalan tol Semarang-Demak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta Tol Semarang-Demak dibangun pakai bambu:
1. Dua Kali Pengujian
Kepala Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung Ferri Eka Putra mengungkapkan jika pengujian dilakukan untuk mempersiapkan bahan bambu yang digunakan sebagai konstruksi matras untuk mempercepat waktu konsolidasi pada tanah di lokasi konstruksi jalan tol.
Ada pengujian tarik sistem matras bambu dan uji lentur sistem matras bambu dengan tujuan untuk mengetahui perilaku dari bambu yang dirangkai menjadi kesatuan sebagai matras jika mengalami gaya tarik dalam arah horizontal serta gaya tekan pada arah tegak lurus.
2. Jadi Terobosan
Uji lentur sistem matras bambu baru pertama kali dilakukan dan diharapkan bisa memberikan terobosan dalam solusi perkuatan tanah lunak yang murah dan tepat guna.
Lalu dengan mempertimbangkan suasana pandemi COVID-19 kegiatan pengujian dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disediakan fasilitas penyaksian pengujian secara virtual atau live streaming.
Pembangunan tol terintegrasi tanggul. Cek halaman berikutnya.