Masih Ada Maskapai yang Mau Terbang dari Bandara Kertajati?

Masih Ada Maskapai yang Mau Terbang dari Bandara Kertajati?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 27 Sep 2021 12:24 WIB

Bicara soal potensi penumpang, Rafi menjelaskan sesuai analisa pihaknya sebetulnya ada potensi perjalanan sebanyak 6,5 juta penumpang per tahun. Jumlah itu tersebar di cakupan area atau catchment Bandara Kertajati.

Sampai April 2020 sendiri, di mana Kertajati terakhir kali melayani penerbangan, sudah ada sekitar 6.300 penerbangan yang dilayani Bandara Kertajati. Total penumpangnya ada 600 ribu lebih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Catchment area Bandara Kertajati itu dari Karawang, sampai Jawa Tengah bagian barat, Brebes, Tegal, itu catchment areanya hasil survei origin and destination kita itu demand-nya 6,5 juta penumpang per tahun. 4,2 jutaan di Bandung Kota," jelas Rafi.

Khusus pasar domestik, dia bilang kemungkinan di 2023 akan mulai bertumbuh. Hal itu bisa terjadi bila perjalanan dinas dari kementerian dan lembaga pemerintah bisa kembali berjalan.

ADVERTISEMENT

"Prediksi saya 2023 ini domestiknya ini, pasar domestik kita kuat. Selama pandemi menjadi endemi, perjalanan dinas akan timbul lagi. Contoh deh, SWI, BPPK, BPKP, kan nggak mungkin dia ngecek fisik landasan lewat Zoom harus tetap ke lokasi juga," papar Rafi.

Kemudian, bila perguruan tinggi kembali dibuka lagi untuk kuliah secara langsung kemungkinan juga akan meramaikan pasar penerbangan.

"Kemudian kalau kampus sudah masuk lagi, wisuda dan penerimaan tadi, pasti kan harus gunakan transportasi udara itu. Jadi ya kami tetap optimis lah," ungkap Rafi.

Rafi juga mengatakan untuk rute internasional yang bakal jadi andalan adalah penerbangan umrah, apalagi jemaah Jawa Barat menurutnya setahun bisa sampai 200 ribuan orang.

Berdasarkan informasi Konsulat Jenderal Jeddah yang diterima Rafi memang otoritas setempat sedang menguji dan simulasi praktik umrah di tengah pandemi. Kemungkinan, bulan November atau Desember pintu umrah akan dibuka lagi.

"Upaya kedua itu umrah, jemaah Jawa Barat itu terbesar di Indonesia, hampir 30-40 ribuan kali jamaah, per tahun 200 ribuan kali ada. Ini sudah pada siap semua, meskipun sudah diminta harus tambah suntik booster pun," papar Rafi.


(hal/ang)

Hide Ads