Alat berat proyek tol Yogya-Solo mulai beroperasi di situs batu Yoni kepala kura - kura di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah. Di sekitar Yoni tanah mulai ditata.
Pantauan detikcom di lokasi, Minggu (3/10) siang, ekskavator sudah mengeruk lahan di sisi selatan sawah tempat Yoni. Di barat batu itu jalan proyek tol sudah dibuka.
Di selatan batu, tanah urug dan sampah padat mulai diturunkan truk yang hilir mudik. Di sisi selatan lebih jauh sekitar 100 meter, pemasangan gorong -gorong saluran dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun batu Yoni itu masih berdiri di tengah hamparan padi yang menguning meskipun hanya berjarak sekitar 3 meter dari proyek tol. Gundukan tanah dengan batu bata tebal di dekatnya juga masih utuh.
"Pihak pelaksana tol sudah konsultasi ke kantor BPCB Jateng. Semua benda cagar budaya dan situs di wilayah Klaten insyallah aman," ungkap Pamong Budaya Madya BPCB Jateng Deni Wahju Hidajat saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (3/10/2021) siang.
Deni mengatakan selain pelaksana sudah ke BPCB, pemerintah desa juga aktif dalam rangka pelestarian benda cagar budaya.
"Tiap kepala desa serta perangkatnya berperan aktif dalam pelestarian. Pelaksana tol akan melakukan rekayasa teknis," sambung Deni.
Rekayasa teknis itu, sebut Deni bisa dilompati atau dikangkangi tol. Dengan demikian objek cagar budaya aman.
"Entah itu mau dilompati atau dikangkangi dengan rekayasa teknis benda cagar budaya aman. Rekayasa teknis itu cara bagaimana benda cagar budaya dan situsnya itu tetep lestari sesuai UU 11 tahun 2010 tentang cagar budaya," terang Deni.
Kades Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Haryanto Wahyu Janasto mengatakan meskipun proyek sudah dimulai, benda cagar budaya itu aman. Pelaksana tol tidak akan mengusik.
"Jadi aman karena nantinya jalan tol melompati situs tersebut. Sebelum situs, atau di Utaranya jalan akan naik," ungkap Haryanto pada detikcom di lokasi.
Sejak awal, kata Haryanto memang sudah direncanakan akan ada rekayasa. Sempat pula ada wacana dipindah ke balai desa.
"Dipindahkan ke balai desa tidak mungkin situs itu. Kebetulan di selatan lokasi Yoni ada sungai, jadi dilompati sekalian,"imbuh Haryanto.
(dna/dna)