Ekonom Senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menyebut proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tidak akan balik modal. Hal itu ia katakan dalam dialog bertajuk COVID-19 dan Ancaman Kebangkrutan Dunia Usaha, Rabu (13/10) lalu.
"Sebentar lagi rakyat membayar kereta cepat. Barangkali nanti tiketnya Rp 400 ribu sekali jalan. Diperkirakan sampai kiamat pun tidak balik modal," kata Faisal, dikutip Sabtu (16/10/2021).
Selain itu, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung juga dinilainya sebagai proyek mubazir. Tak hanya kereta cepat, dari paparan Faisal, dia menunjukkan Bandara Kertajati, Pelabuhan Kuala Tanjung, dan LRT Palembang juga termasuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini proyek mubazir, nggak karu-karuan, kereta cepat sebentar lagi mau disuntik pakai APBN, Bandara Kertajati lebih baik jadi gudang ternak aja. Pelabuhan Kuala Tanjung dibangun dekat Belawan, kemudian LRT Palembang. Kesimpulannya kesalahan pucuk pimpinan," tuturnya.
Meski demikian, Faisal meyakini Indonesia akan survive jauh lebih baik dari krisis 1998. Menurutnya, setiap krisis ada opportunity di dalamnya.
"Saya yakin dunia usaha di Indonesia itu akan mampu survive, jauh lebih ringan dari krisis 98. Setiap krisis, setiap badai, goncangan setiap ancaman, ada opportunity bagi kita semua juga untuk melakukan sesuatu yang baru dengan cara yang berbeda untuk menghasilkan yang lebih baik," jelasnya.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menanggapi pernyataan Faisal Basri. Dia menilai, pernyataan Faisal salah total. Menurutnya, investor tidak akan masuk jika proyek itu rugi.
"Ini kita menyayangkan omongannya Faisal Basri. Faisal Basri itu salah total yang mengatakan bahwa sampai kapanpun pasti rugi. Ya mana ada investor mau masuk dengan kondisi nanti rugi itu kan konyol gitu, Faisal Basri konyol betul," katanya kepada media.