Megahnya pembangunan kawasan Sirkuit Mandalika di Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), terselip warung kelontong sederhana di depannya. Tampak pemilik warung memandangi pekerja yang sibuk menyelesaikan proyek, sambil wajah keriputnya seraya mengerutkan dahi karena cuaca yang sangat panas.
Ditemui detikcom di warungnya, Kamis (14/10/2021), seorang ibu bernama Hayati (65) mengaku sudah puluhan tahun tinggal di Lombok. Dia tidak pernah menyangka, Kuta akan semegah seperti yang dibangun saat ini.
Terkenang di benaknya saat ia remaja, Kuta tidak lebih dari hutan-hutan yang ditumbuhi banyak pohon kelapa. "Kuta memang sudah akan berubah, katanya ini akan dijadikan tempat orang-orang balap," kata Hayati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hayati berharap adanya pembangunan sirkuit Mandalika dapat membuat warga Lombok khususnya anak cucunya nanti dapat sejahtera. Dia sendiri ingin memperbaiki warungnya seiring adanya balapan Internasional, namun apa daya keterbatasan uang menjadi penghalangnya.
"Harapannya semoga warga Lombok bisa sejahtera, anak cucu kita nanti dapat kerja di sini, bisa cari makan di sinilah," tuturnya.
Hayati bersyukur tempat tinggal atau warungnya tidak kena gusur seiring adanya pembangunan Sirkuit Mandalika. Justru tempat yang strategis persis di depan kawasan, warungnya jadi ramai hingga omzet naik dua kali lipat.
"Alhamdulillah sudah terasa dikit ya dampaknya (adanya Sirkuit Mandalika). Sebelumnya pendapatan warung saya paling cuma Rp 200 ribu per hari, selama pembangunan ini jadi Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu per hari," tuturnya.
Kisah penjual es di halaman berikutnya.
Simak Video "Aspal Sirkuit Mandalika Rampung 100%, Fasilitas Pendukung Kelar Akhir Bulan"
[Gambas:Video 20detik]