Airlangga menambahkan, salah satu yang akan didorong adalah mengembalikan travel koridor bagaimana menggunakan Vaccine Travel Lane (VTL).
"Menteri Thailand sudah membuat regulatory sandbox jika yang pergi ke Phuket tidak perlu dikarantina, terlihat pada jumlah turis dan devisa yang dihasilkan meningkat. VTL menjadi suatu standar baru yang bisa mendorong pemulihan di sektor pariwisata. Protokol travel bubble dan VTL ini menjadi hal yang dibahas di level ASEAN," jelas dia.
Kerja sama ekonomi IMT-GT melibatkan beberapa provinsi dari ketiga negara (Indonesia-Malaysia-Thailand) yang secara geografis berdekatan. Untuk Indonesia, provinsi yang masuk dalam lingkup kerja sama IMT-GT adalah 10 provinsi di pulau Sumatera, sementara di Malaysia adalah 8 negara bagian di Semenanjung, dan Thailand sebanyak 14 provinsi di Thailand bagian selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerja sama IMT-GT mencakup tujuh bidang utama yaitu pariwisata, perdagangan dan investasi, transportasi, pertanian, lingkungan, sumber daya manusia serta kerja sama bidang halal. Kerja sama IMT-GT ini juga merupakan building block dari kerjasama ASEAN.
Dalam KTT IMT-GT ke-13, Presiden Jokowi menekan supaya tiga negara yang tergabung di dalamnya memperkuat komitmen bersama agar pelaksanaan Cetak Biru IMT-GT 2022-2026 dapat berjalan baik dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi.
Tahun ini merupakan tahun terakhir implementasi Cetak Biru IMT-GT 2017-2021, dan hasilnya membuktikan bahwa kerja sama IMT-GT telah mendorong pembangunan ekonomi dan memperkecil kesenjangan pembangunan di subkawasan. Saat ini, terdapat 14 proyek konektivitas prioritas yang telah dapat diselesaikan, yaitu 5 proyek di Indonesia, 3 proyek di Malaysia dan 6 proyek di Thailand. Namun, pandemi Covid-19 tak ayal menjadi tantangan besar dalam mempersiapkan Cetak Biru 2022-2026.
Cetak Biru tahap 2 periode 2022-2026 ditekankan pada pendekatan proyek atau program yang lebih konkret. Tercapat 5 strategi yang dikedepankan dalam Cetak Biru 2022-2026 yaitu Pendekatan koridor ekonomi dan integrasi regional, Mendorong partisipasi sektor swasta, Mendukung pertumbuhan yang inklusif, Mengadopsi perkembangan ekonomi hijau, biru dan ekonomi sirkular, dan Menyesuaikan kelembangan yang bersifat lintas sektoral.
Meski demikian, saat ini angka penyebaran virus Covid-19 sudah mulai dapat ditekan dan pemulihan ekonomi juga sudah mulai tampak. Oleh karena itu, komitmen agar pelaksanaan cetak biru 2022-2026 dapat berjalan baik dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi harus terus ditingkatkan mengingat PDB IMT-GT telah meningkat 20% pada periode 2015-2019.
"Dalam periode tersebut, Indonesia telah mencoba berkontribusi antara lain melalui pembangunan konektivitas fisik subkawasan senilai US$17,9 miliar dan dukungan proyek-proyek antara lain Bengkulu Digital and Tourism Village, Aceh Investment Sport, Batam Green City Initiative, dan sejumlah proyek-proyek lainnya," ujar Presiden.
Untuk itu, Presiden menekankan tiga hal yang perlu dilakukan. Pertama, pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur baik berupa hard infrastructure maupun soft infrastructure. Kedua, mendukung ketahanan pangan dan energi. Dan ketiga, mempercepat transformasi ekonomi digital termasuk untuk sektor UMKM, supaya mereka masuk ke pasar digital.
(kil/eds)