Mengintip Teknologi Canggih Kereta Cepat Jakarta-Bandung Buatan China

Mengintip Teknologi Canggih Kereta Cepat Jakarta-Bandung Buatan China

Trio Hamdani - detikFinance
Minggu, 31 Okt 2021 10:00 WIB
Penampakan perdana kereta cepat Jakarta-Bandung
Foto: Dok. PT KCIC
Jakarta -

Rangkaian kereta atau Electric Multiple Unit (EMU) untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai diproduksi di pabrik China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Sifang di Qingdao, China dengan sistem manajemen mutu terstandarisasi internasional ISO 9001.

Rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung sebenarnya mulai diproduksi sejak akhir Mei 2021. Kereta tersebut diklaim memiliki teknologi canggih dan modern. Kereta dengan tipe CR400AF didesain hemat energi sehingga ramah lingkungan.

Tipe EMU CR400AF juga memiliki fitur keselamatan yang sudah diperkuat dan termutakhir. Dengan bantuan dari Operation Command Center (OCC), kereta cepat Jakarta-Bandung juga dihubungkan dengan peralatan pemantau bahaya akibat gejala alam, diantaranya curah hujan tinggi, angin kencang, gempa bumi, serta obyek asing dan tahan api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kereta yang digunakan lebih cepat dari kereta konvensional yang sudah ada, lebih modern. Termasuk dilengkapi dengan monitoring system di dalam kabinnya, seperti monitoring pantograf, suhu ruangan, tegangan dan arus listrik, status pintu di tiap kereta dan lain sebagainya. Selain itu Material EMU dibuat fire resistance atau tahan api menyesuaikan standard yang ada," kata Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi melalui keterangan tertulis dikutip detikcom Minggu (31/10/2021).

Tak hanya itu, Dwiyana menjelaskan EMU untuk KCJB dirancang mampu meminimalisir getaran dan kebisingan. Dengan begitu penumpang dapat merasakan pengalaman menaiki kereta yang dapat melaju hingga kecepatan operasi 350 km/jam dengan nyaman (Kecepatan Desain 400 km/jam).

ADVERTISEMENT

"Kebisingan dan getaran EMU yang digunakan untuk rangkaian kereta cepat berada di level yang paling rendah/minimum," jelasnya.

Salah satu alasan kenyamanan di dalam kereta cepat dapat terjadi karena pengadopsian dari teknologi canggih dari Bogie menggunakan sistem suspensi yang terdiri dari suspensi primer menggunakan cylindrical helical spring dan suspensi sekunder menggunakan air spring serta dilengkapi dengan peredam.

Dwiyana menjelaskan kecanggihan EMU KCJB juga dapat ditemukan pada sistem pengoperasiannya yang sudah menggunakan teknologi ATP (Automatic Train Protection) sesuai dengan standard yang disyaratkan dalam Kereta Kecepatan Tinggi dan juga standard China dan dunia.

Kereta cepat Jakarta-Bandung juga didesain dengan muatan lokal. Pada desain eksterior, EMU untuk proyek KCJB memiliki warna merah dan silver dengan bentuk luar yang sekilas mirip Komodo. Hal ini tercermin pula di eksterior EMU KCJB yang menggunakan motif corak segitiga yang merepresentasikan sisik Komodo.

Warna merah pada desain eksterior EMU mengambil inspirasi dari warna bendera Indonesia, Merah Putih. Warna merah pada dinding samping dan bagian depan yang bergerak saat kereta melaju akan mengingatkan pada Sang Saka Merah Putih yang berkibar.

Desain kereta cepat Jakarta-Bandung juga memuat Batik Mega Mendung. Batik Mega Mendung dipilih karena rute KCJB melewati area Jawa Barat yang salah satu motif khasnya adalah Batik Mega Mendung. Motif ini dapat dilihat pada panel di kursi penumpang yang ada di setiap kelasnya.

Lebih lanjut, Dwiyana menjelaskan rangkain kereta cepat Jakarta-Bandung akan dibagi menjadi beberapa kelas, mulai dari VIP Class, First Class, hingga Second Class dengan jarak tempat duduk yang nyaman. Lalu, terdapat pula Dining Car, fasilitas untuk difabel, charging port, sampai luggage storage yang bisa digunakan untuk menyimpan bagasi dan juga sepeda lipat yang membuat kenyamanan penumpang tetap yang terbaik.

Rangkaian kereta cepat Jakarta-Bandung juga didesain ramah untuk para penyandang disabilitas, yakni terdapat tempat penyimpanan kursi roda, toilet disabilitas hingga tempat duduk khusus disabilitas.

Rencananya akan ada 11 rangkaian kereta yang melayani penumpang yang ingin menggunakan KCJB. Saat ini, rangkaian kereta api cepat tersebut masih dalam tahap produksi dan direncanakan tiba di Indonesia pada Juni 2022. Percepatan pembangunan pun terus dilakukan untuk mengejar target operasional di akhir tahun 2022.



Simak Video "Pria Bantul Pembuat Robot Berbahan Motor Rongsok"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads