Top! Tol Serang-Rangkasbitung Bikin Waktu Tempuh Jadi 15 Menit

Top! Tol Serang-Rangkasbitung Bikin Waktu Tempuh Jadi 15 Menit

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 16 Nov 2021 17:06 WIB
Kendaraan truk melintas di Tol Serang-Rangkasbitung di Kabupaten Lebak, Banten, Senin (2/8/2021). Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mencatat progres tol Serang-Panimbang seksi I sudah mencapai 98 persen dan sedang dilakukan proses uji laik fungsional (ULF). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/foc.
Tol Serang-Rangkasbitung/Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan jalan Tol Serang-Panimbang. Dengan adanya tol ini bisa menghemat waktu tempuh perjalanan Serang ke Rangkasbitung hanya 15-20 menit.

Jalan Tol Serang-Panimbang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dikerjakan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Jalan Tol Serang-Panimbang memiliki panjang jalan dari Kota Serang hingga Panimbang yang berlokasi di Kabupaten Pandeglang sejauh 83,67 kilometer (km).

Jalan Tol ini akan melintasi tiga daerah, yaitu Serang, Lebak, dan Pandeglang. Selain untuk meningkatkan konektivitas, tujuan dari pembangunan jalan tol ini untuk mengembangkan bagian selatan di Provinsi Banten dan meningkatkan potensi pariwisata yang berada di daerah Pandeglang-Lebak termasuk Tanjung Lesung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalan tol yang telah diresmikan hari ini, yaitu seksi 1 dari Serang ke Rangkasbitung dengan panjang 26,5 km yang menghubungkan Kota Serang dengan Kabupaten Lebak. Jalan Tol Serang-Panimbang ini akan terhubung langsung dengan jaringan tol Trans Jawa melalui Jalan Tol Tangerang-Merak.

Sedangkan untuk seksi 2 ruas Rangkasbitung-Cileles sepanjang 24,17 km dan Seksi 3 ruas Cileles-Panimbang sepanjang 33 km masih dalam proses pembangunan. Pemerintah menargetkan seluruh pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang selesai dan dapat beroperasi pada 2023.

ADVERTISEMENT

Dalam pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang, PTPP bertindak sebagai salah satu pemegang saham dalam perusahaan Joint Venture yang bernama PT Wika Serang Panimbang. Dalam perusahaan tersebut, PTPP bersinergi bersama dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Jababeka Infrastruktur.

"Kami berharap dengan dibangunnya Jalan Tol Serang-Panimbang ini akan menciptakan konektivitas antara daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten. Melalui jalan tol ini, masyarakat dapat mempersingkat waktu tempuh dari Serang ke Rangkasbitung hanya 15-20 menit. Selain itu, pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang dilakukan oleh Pemerintah untuk mendukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung yang terletak di Provinsi Banten," ujar Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam keterangan tertulis, Selasa (16/11/2021).

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Selain menjadi salah satu pemegang saham dalam pembangunan jalan tol tersebut, PTPP juga mengerjakan pembangunan konstruksi Simpang Susun Jalan Tol Serang-Panimbang. Adapun Simpang Susun yang dikerjakan oleh PTPP, antara lain Simpang Susun Cikeusal sepanjang 1,016 kilometer, Simpang Susun Petir/Tunjung Teja sepanjang 0,821 km, dan Simpang Susun Rangkasbiitung sepanjang 1,253 km.

"Alhamdulillah hari ini jalan tol Serang-Panimbang Seksi I, Ruas Serang-Rangkasbitung telah selesai dibangun dan siap untuk dioperasikan. Saya yakin ini akan jadi pengungkit perekonomian Provinsi Banten khususnya di sekitar jalan tol ini yakni di Kabupaten Lebak dan Pandeglang," ungkap Presiden Jokowi dalam sambutannya.

Menurut Jokowi, setelah pembangunan Tol Serang-Panimbang Seksi 1 ini selesai, maka akan dilanjutkan dengan pembangunan Seksi 2 Rangkasbitung-Cileles sepanjang 24 kilometer serta Cileles-Panimbang sepanjang 33 kilometer. "Insyaallah, ini akan dituntaskan pada akhir 2023," sambungnya.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan infrastruktur adalah pondasi bagi Indonesia untuk siap bersaing dengan negara-negara lain karena yang dikejar adalah daya saing. Tidak mungkin sebuah negara bisa melampaui negara lain jika indeks kompetitifnya lebih rendah.

Tanpa infrastruktur, barang-barang bisa memiliki harga yang lebih tinggi. Namun jika infrastruktur siap, barang-barang akan terdistribusi lebih baik dan harganya pun menjadi lebih murah.


Hide Ads