Praktik pungli masih seringkali terjadi di berbagai pelabuhan. Lalu bagaimana dengan Pelabuhan Patimban yang kini dikelola pihak swasta?
Direktur Utama PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI) Fuad Rizal memaparkan strateginya untuk mencegah praktik pungli muncul di Pelabuhan Patimban.
Fuad menyatakan sampai saat ini pihaknya dan pihak konsorsium Jepang selaku operator Pelabuhan Patimban sudah menggunakan sistem IT yang terintegrasi untuk urusan pendataan barang di pelabuhan.
"Urusan itu kita nggak ada isu. Khusus itu, kita akan gunakan sistem IT sendiri yang kita desain sendiri," kata Fuad ketika ditemui di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Jumat (17/12/2021).
Dia mencontohkan untuk terminal kendaraan saja, teknologi barcode digunakan untuk melakukan pendataan kendaraan yang ada di pelabuhan. Pendataan akan dilakukan dengan cara digital, sehingga mengurangi kesempatan pungli oknum yang ada di pelabuhan.
"Kendaraan masuk gate itu sudah ada barcode-nya. Pada saat di-tap barcode-nya kendaraan akan keluar itu datanya kendaraan itu di slot yang mana," ungkap Fuad.
Dia juga mengatakan apapun yang berbau transaksi tunai di pelabuhan akan dikurangi, bahkan dihilangkan. Semua urusan pembayaran bakal dilakukan secara cashless.
"Pembayaran juga kita buat cashless, semua sudah connect ke sistem kita. Kami akan buat uang cash itu tidak ada lagi di pelabuhan. Kami nggak akan cash base lagi di pelabuhan," jelas Fuad.
Dia menambahkan dengan bekerja sama dengan Jepang, diharapkan operasi pelabuhan akan makin efisien. Apalagi orang Jepang dikenal dengan efisiensinya dalam bekerja.
"Kalau di kita harusnya kalau dengan kerja sama dengan Jepang harusnya lebih efisien. Jepang kan terkenal dengan efisiensi, kami harusnya bisa lebih efisien dengen kompetitor," papar Fuad.
Pelabuhan Patimban sudah dioperasikan pihak swasta mulai hari ini. PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI) dan Toyota Tsusho Corporation menjadi pihak yang mengoperasikan pelabuhan di pesisir utara Jawa Barat ini.
Sebagai informasi, PT PPI sendiri adalah adalah badan usaha pelabuhan bentukan PT CTCorp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya.
(hal/das)