2. Berkali-kali Gagal Lelang
Paket CP202 dan CP205 ini sudah mengalami dua kali gagal lelang karena penawaran harga yang terlalu tinggi dari kontraktor Jepang. Untuk itu lah pihaknya merasa tidak dapat melanjutkannya dan mengusulkan kepada pemerintah Indonesia dan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk menghentikan proses direct contracting saat ini dan melakukan pengadaan ulang.
"Negosiasi harga hingga 27 Oktober 2021 dengan harga penawaran masih tetap tinggi. Kandidat menyatakan bahwa proposal harga tersebut dari mereka sudah final dan tidak dapat berubah lagi," cerita William.
PT MRT Jakarta telah merekomendasikan kepada JICA untuk melakukan penghentian direct contracting CP202 dan CP205 dengan melaksanakan pengadaan ulang melalui re-konfigurasi paket pengadaan civil works (CP202) dan railway system & track work (CP205 dan CP208) sesuai mekanisme pedoman JICA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PT MRT Jakarta juga telah melaksanakan market sounding sejak 24 November-23 Desember 2021 (2 putaran) untuk paket railway system & track work kepada kontraktor Jepang yang berpotensi dan berminat. Saat ini, beberapa kontraktor disebut telah menunjukkan minatnya untuk ikut dalam pengadaan ulang.
3. Batal Tersambung Tangsel 2022
MRT juga dipastikan tidak jadi tersambung hingga Tangerang Selatan (Tangsel) pada 2022. Hal itu dilihat dari tidak adanya target perusahaan untuk menggarap proyek tersebut di tahun depan.
William mengatakan untuk tahun depan pihaknya masih akan fokus untuk mengerjakan jalur di wilayah-wilayah Jakarta, khususnya fase 2 ke arah utara, fase 3 ke arah timur-barat atau dari Kalideres ke Ujung Menteng, dan fase 4 Fatmawati-Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"2022 (terhubung) Tangsel belum ada karena kalau dilihat di rencana 2022 kita itu timur-barat dan 2022 itu fase 4. Itu adalah rencana kita di 2022," kata William.
(aid/ara)