Operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung diproyeksi mundur ke Juni 2023 dari rencana sebelumnya Desember 2022. Hal itu terjadi karena proyek ini menghadapi sejumlah kendala, salah satunya terkait pembangunan tunnel 2 atau terowongan.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, berdasarkan perhitungan teknis operasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung sulit dilakukan Desember 2022.
"Jadi ada beberapa kendala yang kita kalkulasi secara teknis memang kita akan sulit COD di bulan Desember. Jadi kita bahas dengan kementerian terkait bahwa kemungkinan-kemungkinan itu mulai kita bahas sampai sekarang," katanya di lokasi proyek tunnel 2, Kabupaten Purwakarta, Senin (17/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus tunnel 2, terangnya, pembangunannya dihadapkan pada tantangan tanah lunak clay shale.
"Jadi dia sifatnya itu mengembang, jadi tunnel 2 ini seharusnya setahun kita sudah lewati 3 tahun," ujarnya.
Masalah tunnel 2 ini pun merembet ke permasalahan lain. Salah satunya terkait pemasangan box girder di sekitar terowongan. Hal itu terjadi juga di terowongan lain yang belum rampung yakni 4 dan 6.
"Kondisi tunnel 2 ini tentunya mempengaruhi pekerjaan yang lain karena memang banyak hal yang sequence, bahwa di sisi kanan kiri ada pekerjaan namanya erection box girder, pier sudah ada, tapi erection box girder terhambat pekerjaan tunnel 2, tunnel 4 dan tunnel 6. Nah ini yang kemungkinan perhitungan kita secara kalkulasi teknis bisa menimbulkan potensi bahwa di Desember kemungkinan belum bisa berprogres 100%," terangnya.
Apa solusi terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung? Cek halaman berikutnya.