Dear Investor, Hutama Karya Mau Tawarkan 5 Ruas Tol Trans Sumatera

Dear Investor, Hutama Karya Mau Tawarkan 5 Ruas Tol Trans Sumatera

Angga Laraspati - detikFinance
Jumat, 21 Jan 2022 13:20 WIB
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan tol Trans Sumatera ruas Palembang-Bengkulu Seksi Indralaya-Prabumulih di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (18/3/2021). Progres pembangunan Jalan Tol Palembang-Muaraenim ruas Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,8Km tersebut sudah mencapai 30,4 persen dan ditargetkan rampung pada Semester II tahun 2022. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.
Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Lampung -

Hutama Karya mau menawarkan lima ruas Jalan Tol Trans Sumatera kepada pihak investor. Penawaran ini dilakukan melalui skema Asset Recycling.

Menurut World Economic Forum, asset recycling atau daur ulang aset merupakan salah satu strategi yang melibatkan 2 aktivitas yaitu divestasi dan investasi. Aktivitas ini melakukan divestasi aset-aset eksisting kepada pihak swasta untuk melakukan investasi terhadap aset infrastruktur baru.

Bagi Hutama Karya, daur ulang aset ini adalah sebuah kerja sama pemanfaatan aset berupa hak pengusahaan Jalan Tol Penugasan sesuai kebutuhan yang bertujuan sebagai instrumen penguatan likuiditas dan peningkatan kinerja keuangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Direktur Hutama Karya Aloysius Kiik Ro menjelaskan skema ini sebenarnya sudah dilakukan oleh beberapa infrastruktur di dunia. Seperti contoh yaitu proyek WestConnex yang berada di bawah pemerintah New South Wales atau Indiana Toll Road's Deal) yang sering disebut-sebut sebagai kisah sukses program daur ulang aset Amerika Serikat.

Skema asset recycling ini juga sudah dinyatakan adanya potensi kerja sama antara Hutama Karya dengan pihak lain untuk mengalihkan aset konsesi tol yang sudah beroperasi melalui Perpres Penugasan HK yaitu Perpres 117/2015.

ADVERTISEMENT

Adapun pada Perpres 117/2015 ayat 3 menyatakan Hutama Karya dapat mengalihkan hak pengusahaan jalan tol kepada anak perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan/atau pihak lain atas persetujuan Menteri PUPR setelah mendapat pertimbangan dari Menteri Keuangan dan Menteri BUMN.

"Jadi 3 menteri ini harus setuju (untuk mengalihkan hak pengusahaan jalan tol). Bahkan Bapak Presiden juga sering mengatakan tentang asset recycle," kata Aloy kepada awak media, Kamis (20/1/2022).

Aloy mengatakan saat ini ada beberapa ruas yang berpotensi untuk dilakukan asset recycling dari JTTS yang telah beroperasi. Nantinya skema ini dapat dilakukan secara stand alone untuk setiap ruas atau dengan skema bundling.

Adapun lima ruas yang dimiliki 100% oleh Hutama Karya dan juga sudah beroperasi yaitu Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Pekanbaru - Dumai, Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) dan Tol Terbanggi Besar-Pematang-Kayu Agung (Terpaka).

Lalu, apakah sudah ada peminat dari penawaran skema ini? Berlanjut ke halaman berikutnya.

Aloy mengatakan saat ini skema asset recycling kelima ruas masih belum masuk ke dalam tahap penawaran umum kepada berbagai potensial investor. Tetapi Hutama Karya terus melakukan komunikasi dengan berbagai investor baik lokal maupun luar.

Bagi investor lokal, hal tersebut dilihat sebagai investasi yang sangat besar dan prospek ke depan. Namun, investor luar dan Indonesia Investment Authority (INA) melihat proyek ini sebagai jangka panjang.

"Kebetulan INA ini milik pemerintah juga, sehingga mereka juga ditugasi masuk membantu investasi dan pendanaan-pendanaan infrastruktur. Kemungkinan mereka masuknya ke equity yaitu memiliki bukan meminjamkan uang," jelas Aloy.

Soal potensi nilai investasi, Aloy mengungkapkan potensinya yaitu asal tidak rugi. Hal ini dikarenakan bila melihat investasi jangka pendek maka infrastruktur milik Astra infrastruktur, WIKA, Waskita lebih menarik.

"Sumatera pilihan lebih bagus untuk jangka panjang, sebagaimana dilihat dari investor global yang melihat tol (JTTS). Potensi nilai yang kita recovery, syukur-syukur kalau ada untung untuk menutupi outstanding debt," ujar Aloy.

Aloy melanjutkan dari 5 ruas tol tersebut, kelimanya ditawarkan kepada investor potensial. Namun dari hasil pembicaraan yang dilakukan, dari 5 ruas tol mengerucut ke 3 ruas tol yaitu Medan-Binjai, Terpeka, dan Bakter.

Tetapi, untuk ketiga ruas tol tersebut sampai saat ini masih belum ada deal dan ditargetkan paling lambat bulan Juni. Saat ini kurang lebih tahapannya hanya saling menaksir saja belum ada pengikat.

"Setelah itu ketika sudah menunjukkan keseriusan, kita membolehkan mereka masuk nanti dilihat baik dari legal, finansial, operasional, mereka akan datang dan lihat ketiga jalan tersebut untuk membuktikan, nah itu balik lagi baru melakukan penawaran terakhir," ucap Aloy.

Sebagai informasi, Hutama Karya melakukan asset recycling sebagai salah satu alternatif pembiayaan untuk membangun ruas tol JTTS lainnya. Selama ini HK menggunakan pinjaman sebagai sumber pembiayaan pembangunan JTTS dan kondisi keuangan HK saat ini belum memungkinkan untuk melakukan pinjaman.


Hide Ads