Hutama Karya mau menawarkan lima ruas Jalan Tol Trans Sumatera kepada pihak investor. Penawaran ini dilakukan melalui skema Asset Recycling.
Menurut World Economic Forum, asset recycling atau daur ulang aset merupakan salah satu strategi yang melibatkan 2 aktivitas yaitu divestasi dan investasi. Aktivitas ini melakukan divestasi aset-aset eksisting kepada pihak swasta untuk melakukan investasi terhadap aset infrastruktur baru.
Bagi Hutama Karya, daur ulang aset ini adalah sebuah kerja sama pemanfaatan aset berupa hak pengusahaan Jalan Tol Penugasan sesuai kebutuhan yang bertujuan sebagai instrumen penguatan likuiditas dan peningkatan kinerja keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Direktur Hutama Karya Aloysius Kiik Ro menjelaskan skema ini sebenarnya sudah dilakukan oleh beberapa infrastruktur di dunia. Seperti contoh yaitu proyek WestConnex yang berada di bawah pemerintah New South Wales atau Indiana Toll Road's Deal) yang sering disebut-sebut sebagai kisah sukses program daur ulang aset Amerika Serikat.
Skema asset recycling ini juga sudah dinyatakan adanya potensi kerja sama antara Hutama Karya dengan pihak lain untuk mengalihkan aset konsesi tol yang sudah beroperasi melalui Perpres Penugasan HK yaitu Perpres 117/2015.
Adapun pada Perpres 117/2015 ayat 3 menyatakan Hutama Karya dapat mengalihkan hak pengusahaan jalan tol kepada anak perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan/atau pihak lain atas persetujuan Menteri PUPR setelah mendapat pertimbangan dari Menteri Keuangan dan Menteri BUMN.
"Jadi 3 menteri ini harus setuju (untuk mengalihkan hak pengusahaan jalan tol). Bahkan Bapak Presiden juga sering mengatakan tentang asset recycle," kata Aloy kepada awak media, Kamis (20/1/2022).
Aloy mengatakan saat ini ada beberapa ruas yang berpotensi untuk dilakukan asset recycling dari JTTS yang telah beroperasi. Nantinya skema ini dapat dilakukan secara stand alone untuk setiap ruas atau dengan skema bundling.
Adapun lima ruas yang dimiliki 100% oleh Hutama Karya dan juga sudah beroperasi yaitu Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Pekanbaru - Dumai, Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) dan Tol Terbanggi Besar-Pematang-Kayu Agung (Terpaka).
Lalu, apakah sudah ada peminat dari penawaran skema ini? Berlanjut ke halaman berikutnya.