Jakarta -
Pemerintah akan mengeluarkan anggaran untuk revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta. Penggunaan anggaran negara tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Fasilitas Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara/Bandar Udara Halim Perdanakusuma.
Dalam Pasal 1 Ayat 1 Perpres itu disebutkan, Menteri Perhubungan mendapat tugas untuk melakukan revitalisasi Bandara Halim Perdanaksusuma. Kemudian, pada ayat 2 disebutkan, dalam rangka revitalisasi fasilitas bandara, Menteri Perhubungan menunjuk langsung kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Adapun BUMN yang dimaksud yakni PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk dan PT Indah Karya (Persero).
"Pelaksanaan penunjukan langsung kepada Badan Usaha Milik Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan barang dan jasa," bunyi Pasal 1 ayat 4 seperti dikutip detikcom, Jumat (28/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Pasal 2 disebutkan, revitalisasi fasilitas bandara meliputi (a) penyehatan landas pacu (runway) dan landas hubung (taxiway), (b) peningkatan kapasitas landas parkir (apron) pesawat udara naratetama dan naratama, (c) renovasi gedung naratetama dan naratama, (d) renovasi bangunan operasi, (e) perbaikan sistem drainase di dalam pangkalan udara/bandar udara, dan (f) penataan fasilitas lain yang perlu disesuaikan akibat pekerjaan revitalisasi.
"Pendanaan untuk pelaksanaan revitalisasi fasilitas Pangkalan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara/Bandar Udara Halim Perdanakusuma bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," demikian bunyi Pasal 3.
Lanjut di halaman berikutnya untuk mengetahui alasan Bandara Halim dipercantik.
Dalam rapat dengan Komisi V DPR, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan rencana revitalisasi yang bakal dilakukan di Halim. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk meningkatkan aspek keselamatan penerbangan dan kenyamanan tamu negara.
Dia juga sempat mengatakan, renovasi pun akan dilakukan di area VVIP Bandara Ngurah Rai, Bali. Namun, tak banyak penjelasan yang dipaparkan Budi Karya soal renovasi yang ada di Ngurah Rai.
"Kami laporkan dalam rangka meningkatkan aspek keselamatan penerbangan, dan juga meningkatkan kenyamanan terhadap tamu negara yang datang ke Jakarta dan Bali, Pak Presiden tugaskan Kementerian Perhubungan untuk melakukan revitalisasi Halim Perdanakusuma dan renovasi ruang VVIP di Ngurah Rai," ungkap Budi Karya, Rabu (26/1/2022) lalu.
Budi Karya menjelaskan saat ini kondisi bandara Halim sudah tidak memadai, khususnya pada keadaan landasan pacunya alias runway. Dia bilang utilitas runway di Halim cuma 40% saat ini, bila tidak direvitalisasi sekarang dikhawatirkan bandara itu tak lagi bisa digunakan tahun depan.
"Saya jelaskan Halim ini mesti direnovasi karena keadaan landasannya sudah hanya 40%. Kalau diteruskan ini tahun depan tidak bisa dilaksanakan lagi, maka mesti diselesaikan sekarang," papar Budi Karya.
Dalam bahan paparannya, dituliskan beberapa hal yang bakal jadi sasaran renovasi di Halim. Mulai dari penyehatan landasan pacu (runway) dan landasan hubung (taxiway), dan peningkatan landas parkir pesawat atau apron naretama dan naratama.
Selain itu akan ada juga perbaikan sistem drainase dan pengelolaan air di bandara Halim. Perbaikan yang satu ini menurutnya bakal menggandeng Kementerian PUPR."Kami juga koordinasi dengan PU untuk membuat manajemen pengelolaan air," ungkap Budi Karya.
Selain itu, perbaikan juga bakal dilakukan pada terminal VVIP Halim Perdanakusuma.
Budi Karya menjelaskan proses revitalisasi untuk sisi udara, mulai dari landas pacu hingga parkir pesawat memakan waktu paling lama 4 bulan. Sedangkan untuk terminal VVIP akan memakan waktu 6 bulan.
"Kita lakukan untuk runway dan lainnya itu 3-4 bulan, dan untuk terminal VVIP dalam waktu 6 bulan," ungkap Budi Karya.
Simak Video "Video: PKS Usul Dana Parpol dari APBN Jadi Rp 10 Ribu Per Suara"
[Gambas:Video 20detik]