SPRigWP memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan sistem perkerasan jalan konvensional, antara lain dapat digunakan untuk konstruksi jalan baru dan peningkatan jalan, dapat mengendalikan beban berlebih dan kerusakan jalan, dan memiliki daya tahan yang lebih lama.
Pemasangannya juga lebih mudah, cepat, dan tepat, serta jalan dapat segera difungsikan meski sambungan belum di-grouting. SPRigWP juga dapat meminimalisir penutupan jalan dan memiliki biaya perawatan yang murah.
Sebagai informasi, SPRigWP ini pertama kali digunakan pada tahun 2016. Pengaplikasian dilakukan pada jalan akses menuju Plant Bojonegara, dengan panjang jalan 49 meter dan lebar 5 meter kemudian dilanjutkan dengan pengaplikasian di Plant Klaten dengan panjang 36 meter dan lebar 9 meter pada tahun 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, SPRigWP juga sudah berhasil diaplikasikan pada Ruas Jalan Margomulyo, Surabaya pada akhir tahun 2018 dengan panjang 48 meter dan lebar 23,4 meter.
Produk ini telah mendapatkan Paten dari Dirjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum & HAM dengan Nomor IDP000080495 dan Spesifikasi Khusus Interim dari Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR sehingga dapat digunakan pada pembangunan ataupun preservasi jalan di lingkungan
Dirjen Bina Marga.
"Perusahaan melihat bahwa proyeksi pasar untuk produk ini memiliki peluang besar baik untuk jalan nasional maupun jalan tol," ungkap Sugiharto.
(hal/ara)