Tolak Tambang Andesit di Desa Wadas, DPR: Cari Material Kok Maksa Orang?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 15 Feb 2022 19:45 WIB
Aktivitas Warga di Desa Wadas/Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Jakarta -

Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menolak tambang batu andesit di Desa Wadas. Rencana penambangan ini memicu konflik antara aparat dan warga desa yang menolak tanahnya jadi tambang andesit.

Lasarus heran mengapa pemerintah memaksakan kehendak untuk mengambil material batu andesit di Desa Wadas untuk pembangunan Bendungan Bener. Padahal menurutnya, material itu bisa didapatkan di tempat lain.

Dia menyebut langkah pemerintah yang mau menyulap Desa Wadas menjadi tambang batu andesit sebagai upaya pemaksaan pengambilan tanah masyarakat.

"Masalah Wadas ini riuh sekali. Cari material kok maksa orang? Ini orang punya tanah, punya lahan, kenapa kok jadi dipaksa pak. Kan bukan cuma di situ materialnya," ungkap Lasarus dalam rapat kerja bersama dengan eselon I Kementerian PUPR, Selasa (15/2/2022).

"Di Kalimantan sana orang beli batu dari Merak pak. Selesai juga pak jalannya itu, nggak perlu memaksa," tegasnya.

Proyek Bendungan Bener dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak yang berada di bawah Ditjen Sumber Daya Air PUPR. Kritik yang disampaikan Lasarus disampaikan langsung ke Dirjen SDA Jarot Widyoko.

Menurut Lasarus, seharusnya pembangunan Bendungan Bener tak harus mengambil material dari Desa Wadas. Apalagi sampai harus ramai-ramai menimbulkan konflik antara aparat dan masyarakat sekitar.

"Bendungan Bener ini tidak harus ambil dari situ (Desa Wadas) materialnya. Kok sampai aparat berbondong ke sana? Nggak elok pak dilihat masyarakat," kata Lasarus.

"Malu lah kita pak sampai begitu amat, mohon izin dihentikan lah pak riuh rendah ini, cari tempat lain," ujarnya.

Tambang batu andesit di Desa Wadas jauh dari proyek. Cek halaman berikutnya.




(hal/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork