Usulan tarif LRT Jabodebek dengan jarak pendek diperkirakan sebesar Rp 5.000. Sedangkan untuk jarak terjauh bisa menyentuh Rp 24.000.
Kepala Divisi (Kadiv) LRT Jabodebek PT KAI, Mochamad Purnomosidi mengatakan pihaknya sudah menyampaikan usulan tarif LRT Jabodebek dengan rata-rata Rp 15.000 per penumpang.
"Kami sudah menyampaikan, dari KAI itu sudah menyampaikan average itu Rp 15.000. Tapi di dalamnya itu pasti akan progresif. Per 3 km, atau per 5 km misalkan Rp 3.000, kemungkinan nanti setiap kilonya juga akan naik," kata Purnomo kepada detikcom di Depo LRT Jabodebek, Bekasi, Jumat (25/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalnya, tarif LRT Jabodebek per 3 km atau per 5 km sebesar Rp 3.000, tarif tambahan selanjutnya diusulkan dengan beberapa opsi, yaitu Rp 600, Rp 850, dan Rp 1.000.
"Kemarin usulan kita ada yang di Rp 850, ada yang Rp 1.000, ada yang Rp 600 per km-nya setelah itu. Nah ini sedang kita bahas nih dengan teman-teman Direktorat Lalulintas DJK karena penetapan tarif itu adalah Kemenhub," jelas Purnomo.
Ia mengatakan perkiraan tarif jarak pendek LRT Jabodebek sebesar Rp 5.000. Sedangkan tarif maksimal mencapai Rp 24.000.
Rata-rata tarif LRT Jabodebek yaitu Rp 5.000, dengan jarak terpendek yang melewati satu stasiun saja.
"Tapi bisa dikasih ancar-ancar tarif jarak pendeknya mungkin sekitar Rp 5.000, karena hanya satu stasiun. Terjauhnya mungkin bisa sekitar Rp 22.000 atau Rp 24.000," jelasnya.
Tetapi, usulan tarif LRT Jabodebek masih dibahas oleh Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub. Ia belum bisa memastikan berapa tarif LRT Jabodebek nantinya.
(ara/ara)