3 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2 Belum Dapat Kontraktor, Terancam Molor

3 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2 Belum Dapat Kontraktor, Terancam Molor

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 02 Mar 2022 07:30 WIB
Progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A telah mencapai 16,56. Rute MRT Jakarta dari Bundaran HI hingga ke Kota Tua ini ditargetkan rampung pada Agustus 2027.
Foto: Rifkianto Nugroho

2. Proyek Sulit dan Berisiko Tinggi

Silvia memaparkan salah satu alasan proyek tidak banyak diminati adalah risiko dan kesulitan tinggi proyek CP 202. Posisi geografis paket ini yang membuat hal itu terjadi.

Maka dari itu saat proses lelang banyak yang enggan menggarapnya. Pun saat dilakukan penunjukan langsung kandidat kontraktor proyek menawarkan harga yang tinggi untuk menggarap proyeknya.

"Memang lokasi CP 202 di Gajah Mada dan Hayam Wuruk ini menjadi area paling sulit untuk pembangunan MRT. Tingkat kesulitan itu dan proses yang risikonya tinggi sekali," ungkap Silvia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai contoh masalah saja, di area tersebut ditemukan banyak sekali bangunan lama dan cagar budaya yang mesti dijaga tidak rusak. Namun, area yang ada justru sempit untuk menghindari proyek bersentuhan dengan cagar budaya tersebut.

Ditambah lagi ada juga kali Ciliwung yang jadi hambatan. Kali Ciliwung membuat stasiun dan jalur MRT dibangun lebih dalam di bawah tanah, desain yang berbeda pun harus dilakukan.

ADVERTISEMENT

Bahkan untuk jalur terowongan bawah tanah MRT di kawasan ini juga bentuknya berbeda, tidak side by side alias samping-sampingan. Namun bentuknya menjadi atas bawah, proses itu berisiko tinggi dan memiliki komplikasi masalah yang besar.

"With all difficulties ini, akan makin membuat konstruksi makin panjang, harus hati-hati dan sequence kerja makin sulit," ujar Silvia.

3. Paket Proyek Lain Berjalan Lancar

Meski ada hambatan di paket CP202, beberapa pembangunan di proyek MRT Fase 2 lainnya berjalan lancar. Misalnya, saja CP 201 yang menghubungkan Bundaran HI ke Harmoni, saat ini prosesnya sudah mulai melakukan tunnelling alias pembuatan terowongan jalur MRT bawah tanah. Pembangunan stasiun bawah tanahnya pun berjalan dengan lancar.

"Kita sudah mulai tunnelling di stasiun Bundaran HI ke Thamrin. Sementara itu, mesin bor untuk stasiun Thamrin ke Monas juga sudah mulai dipasang, akan berjalan mulai April. Targetnya mid 2023 ini semua selesai," ujar Silvia.

Sementara itu di CP 203 yang menghubungkan Glodok ke Kota Tua pun proses pembangunannya juga sudah berjalan. Persiapan konstruksi sedang dilakukan, mulai dari pengalihan lalu lintas, pemindahan aset bersejarah trem, hingga pemindahan beberapa shelter bus. MRT Jakarta juga melakukan sayembara untuk desain Stasiun MRT Jakarta Kota.

"CP 203 kami masih melakukan persiapan konstruksi, semua berjalan dengan lancar," ungkap Silvia.



Simak Video "Video Foke ke Rano: Bilang Koster, yang Bikin MRT Jakarta Itu Gue"
[Gambas:Video 20detik]

(hal/das)

Hide Ads