Simulasi Kenaikan Tarif KRL, Bogor-Jakarta Kota Jadi Rp 8.000

Simulasi Kenaikan Tarif KRL, Bogor-Jakarta Kota Jadi Rp 8.000

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 11 Mei 2022 12:55 WIB
Sejumlah penumpang turun dari rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) Commutter di Stasiun Cilebut, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (14/2/2022). KAI Commuter mencatat jumlah penumpang pada Senin (14/2) pagi ini mencapai 114.694 orang atau menurun jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya yang mencapai 116.705 orang selama pemberlakuan PPKM Level 3. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Jakarta -

Pemerintah kembali mempersiapkan kenaikan tarif KRL Commuter Line. Wacana ini muncul kembali setelah sebelumnya direncanakan kenaikan dilakukan di April 2022 namun akhirnya ditunda hingga Lebaran 2022.

Kini setelah Lebaran, Kementerian Perhubungan mulai kembali mengkaji waktu yang tepat untuk kenaikan tarif KRL. Jubir Kementerian Perhubungan Adita Irawati menyatakan saat ini sudah ada pembahasan kembali soal kenaikan tarif KRL. Hanya saja dia enggan mengatakan apakah tarif KRL akan dinaikkan di sisa waktu tahun 2022 ini.

Yang jelas pemerintah masih membahas waktu yang tepat untuk kenaikan tarif KRL mempertimbangkan situasi terkini di tengah masyarakat. "Akan ada pembahasan kembali mempertimbangkan situasi terkini," ungkap Adita kepada detikcom, Rabu (11/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seberapa besar rencana kenaikan tarif KRL yang akan berlaku?

Dalam catatan detikcom, usulan kenaikan tarif KRL datang dari Ditjen Perkeretaapian. Adapun tarif yang akan naik adalah tarif dasar sejauh 25 kilometer (km) untuk perjalanan pertama KRL.

ADVERTISEMENT

Bila awalnya tarif KRL untuk 25 km pertama hanya Rp 3.000, rencananya dinaikkan menjadi Rp 5.000. Tepatnya tarif KRL bakal naik Rp 2.000. Sementara itu, untuk tarif lanjutan KRL 10 km berikutnya tetap di angka Rp 1.000. Tidak mengalami kenaikan.

Angka itu didapatkan dari survei ability to pay-willingnes to pay (ATP/WTP) yang dilakukan oleh pihaknya. Survei itu dilakukan untuk melihat kemampuan dan keinginan membayar dari masyarakat untuk ongkos KRL Commuter Line.

Dari survei yang dilakukan pihaknya di Jabodetabek, rata ATP atau kemampuan membayar masyarakat adalah sebesar Rp 8.486 untuk ongkos KRL. Sementara WTP alias keinginan untuk membayar masyarakat pada moda Commuter Line sebesar Rp 4.625.

Lanjut di halaman berikutnya.

Survei itu dilakukan pada 6.841 orang di Jabodetabek. Mulai dari lintas Bogor, Bekasi, Serpong, hingga Tangerang.

Angka itu, menurut Adita usulan kenaikan tarif tersebut sejauh ini masih sama dan belum berubah. Kenaikan tarif KRL hanya tinggal menunggu waktu. "Untuk angkanya, hasil kajian kemarin masih sama," ujarnya.

Sebesar apa sih kenaikan tarif KRL buat ongkos anak kereta alias anker? detikcom mencoba membuat simulasinya.

Mulai dari rute Stasiun Bogor-Jakarta Kota, rute ini panjangnya 54,8 km dari ujung ke ujung. Dengan tarif yang berlaku saat ini harga tiketnya senilai Rp 6.000, bila tarif naik akan menjadi Rp 8.000.

Sementara itu untuk rute Bekasi-Jakarta Kota dengan panjang 26,5 km, harga tiketnya saat ini Rp 4.000 dan bakal naik jadi Rp 6.000.

Kemudian, untuk rute Serpong-Tanah Abang, saat ini harga tiketnya sebesar Rp 3.000 dengan panjang rute Rp 24,2 km. Bila tarifnya dinaikkan maka harga tiket akan menjadi Rp 5.000.

Sama halnya seperti rute Tangerang-Tanah Abang sepanjang 22,9 km, saat ini harga tiketnya cuma Rp 3.000. Bila tarif dinaikkan akan jadi Rp 5.000.




(hal/das)

Hide Ads