Kota Tua Dipercantik, Bakal Seperti Apa Jadinya?

Kota Tua Dipercantik, Bakal Seperti Apa Jadinya?

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Minggu, 26 Jun 2022 16:00 WIB
Museum Sejarah Jakarta dikenal juga dengan nama Museum Fatahillah. Museum Sejarah Jakarta terletak di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.
Foto: Tiara Rosana/detikcom
Jakarta -

Area Kota Tua merupakan salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi, baik masyarakat Ibu Kota maupun luar kota. Buat kamu yang hobi jalan-jalan ke sana, ada kabar gembira nih!

Saat ini, area Kota Tua sedang dilakukan penataan untuk dibuatkan sejumlah fasilitas dan akses baru. Demikian yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo.

"Sekarang sedang dilakukan pembangunan oleh Dinas Bina Marga berupa plaza pejalan kaki, di sepanjang Jalan Ketumbar dan Lada Raya (depan Pintu Utara Stasiun Jakarta Kota). Serta akan dibuat penyediaan ruang ketiga publik berupa plaza dan taman, yang lokasinya di antara pintu Barat Stasiun dan Museum Bank Mandiri (ex. Halte TransJakarta Beos), ujar Syafrin kepada detikcom, ditulis Minggu (26/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga menjelaskan bahwa fokus utama penataan kawasan Stasiun Kota adalah peningkatan aksesibilitas untuk pejalan kaki.

"Fokus utama penataan kawasan stasiun Kota adalah peningkatan aksesibilitas untuk pejalan kaki berupa trotoar yang lebar, termasuk jalur khusus sepeda, peningkatan integrasi layanan angkutan umum," kata Syafrin.

ADVERTISEMENT
Trotoar diperlebar di Kawasan Kota Tua/Kholida QothrunnadaTrotoar diperlebar di Kawasan Kota Tua/Kholida Qothrunnada Foto: Trotoar diperlebar di Kawasan Kota Tua/Kholida Qothrunnada

Syafrin mengungkapkan bahwa area sekitar Kota Tua Jakarta kerap menimbulkan kemacetan. Untuk itu, pihaknya akan melakukan Low Emission Zone (LEZ) atap buka-tutup lalu lintas dalam upaya menjadikan area tersebut bebas polusi.

"Pasca Februari 2021, kita berlakukan LEZ di kawasan Kota Tua secara terbatas. Artinya belum 100%. Penataan ini adalah tindak lanjut untuk menyiapkan penerapan LEZ yang lebih baik," jelasnya.

Syafrin mengatakan bahwa di sekitar area tersebut juga sedang dibangun halte baru TransJakarta (TJ), pengganti halte Beos). Posisinya didekatkan ke area pintu Utara stasiun, agar lebih terintegrasi dengan moda kereta KRL.

Ia juga mengatakan bahwa pekerjaan proyek penataan ini dimulai sejak akhir Februari 2022 lalu, dan diharapkan konstruksinya dapat selesai di bulan September mendatang.

"Karena konsepnya design and build maka detail desain dan konstruksi dilakukan per tahapan dan diharapkan konstruksi dapat selesai di bulan September," ungkapnya.

Menurutnya, secara kegiatan hampir semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), terlibat dalam penataan kawasan Kota Tua sesuai dengan segmentasi dan tugas fungsinya masing-masing.

Trotoar diperlebar di Kawasan Kota Tua/Kholida QothrunnadaTrotoar diperlebar di Kawasan Kota Tua/Kholida Qothrunnada Foto: Trotoar diperlebar di Kawasan Kota Tua/Kholida Qothrunnada

Syafrin menyebutkan bahwa sumber penataan itu bukan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan dari kewajiban pengembang. Namun, ia belum bisa menyebutkan secara pasti berapa total dana yang dikeluarkan.

"Sumber pembiayaan bukan dari APBD, melainkan dari kewajiban pengembang, estimasi sekitar Rp 55 miliar untuk seluruh kegiatan. Namun nanti akan diverifikasi oleh KJPP penilaian finalnya," katanya.

"Setelah selesai penataan, diharapkan masyarakat dapat menikmati Kawasan Kota yang lebih nyaman, ramah pejalan kaki, mudah dalam transfer moda, apalagi ini kan kawasan heritage jadi akan semakin banyak, yang mengunjungi kota menggunakan transportasi umum," tutupnya.

(dna/dna)

Hide Ads