Kawasan Kota Tua Jakarta Bakal Jadi Pusat Integrasi KRL hingga MRT

Kawasan Kota Tua Jakarta Bakal Jadi Pusat Integrasi KRL hingga MRT

Kholida Qothrunnada - detikFinance
Minggu, 26 Jun 2022 18:30 WIB
Kawasan Kota Tua kini tengah berbenah melakukan revitalisasi trotoar. Target penyelesaiannya pun terus dikebut.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Kota Tua Jakarta merupakan salah satu tempat tujuan untuk jalan-jalan, bagi banyak orang ketika sedang berkunjung ke Ibu Kota. Sehingga, tak heran jika tempat itu akan sangat ramai di hari libur, akhir pekan, hingga malam hari.

Selain banyak spot yang menarik, lokasi Kota Tua juga terbilang strategis. Untuk menjangkau tempat itu juga aksesnya cukup mudah. Beberapa cara untuk ke Kota Tua bisa menggunakan transportasi umum seperti bus TransJakarta (TJ), angkot, hingga kereta rel listrik (KRL).

Untuk KRL sendiri, pengunjung bisa turun di Stasiun Jakarta Kota. Kemudahan akses tersebut akan menjadi lebih ciamik lagi, karena area Kota Tua tengah dilakukan pengerjaan proyek untuk peningkatan integrasi berbagai transportasi umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, saat ini area Kota Tua sedang dilakukan penataan kawasan untuk peningkatan aksesibilitas, bahkan nantinya akan ada Mass Rapid Transit (MRT), yang saat ini pembangunan jalan MRT sudah tahap ke 2 di sana.

"Fokus utama penataan kawasan stasiun Kota adalah peningkatan aksesibilitas, peningkatan integrasi layanan angkutan umum baik kereta commuter, TransJakarta, microtrans dan kedepannya adalah MRT," Syafrin ujar kepada detikcom, Minggu (26/6/2022).

ADVERTISEMENT

Syafrin menambahkan bahwa pada jalan Jembatan Batu, akan ditata menjadi area transit angkutan umum seperti drop/off dan pick up dan pedestrian berkanopi. Di sana, juga sedang dibangun halte baru TJ, sebagai pengganti Halte Beos.

Buka halaman selanjutnya.

Posisinya akan didekatkan ke area pintu Utara Stasiun Jakarta Kota, agar lebih terintegrasi dengan moda kereta KRL. Pembangunan halte Stasiun Kota tua sendiri, itu akan dijadikan halte yang terintegrasi dari ketiga moda, yaitu MRT, KRL, dengan TJ. Begitu pula yang dikatakan oleh Humas TransJakarta Iwan Samariansyah.

"Memang benar itu pembangunan halte TJ di Kota Tua. Pembangunan halte di sana itu bagian dari 46 halte bus yang akan direvitalisasi pada tahun ini. Nah, dari 46 halte itu, itu dimulai pembangunanya mulai 15 April 2022," ujar Iwan saat dihubungi detikcom.

"Nantinya untuk halte-halte yang besar, rata-rata akan ada 2 lanta bangunannya. Lantai pertama untuk mobilitas masyarakat sebagai tempat transit. Nanti di lantai 2 akan ada fasilitas publik, ada kafe dan lain-lain," sambungnya.

Iwan mengungkapkan pihaknya terus mengebut pengerjaan pembangunan tersebut. Direncanakan, Agustus mendatang sudah dilakukan soft launching.

"Kita targetkan si 4 bulan pengerjaanya itu, dan terus dikebut. Mudah-mudahan, target kita si Agustus. 17 Agustus kita sudah mulai soft launching halte, kalau grand launching nya mungkin masih kita kejar ya, masih sesuai jadwal," katanya.

Pihaknya pun memohon maaf kepada masyarakat, yang mungkin terganggu karena adanya proyek tersebut. Harapannya, adanya revitalisasi itu bisa membuat masyarakat sebanyak-banyaknya beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.

"Kita mohon maaf kepada masyarakat yang mungkin terganggu adanya pembenahan itu. Jadi berantakan sekali daerah Kota Tua, jadi crowded begitu. Tapi, tentu kita ingin bisa dengan efektif menggerakan masyarakat supaya bisa sebanyak-banyaknya beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal. Salah satunya ya, dengan pembenahan halte. Halte kita kan itu udah tua banget tuh dari tahun 2014 lho itu, sudah 18 tahun lah rata-rata usia halte kita. Jadi memang harus direvitalisasi," tutup Iwan.


Hide Ads