Posisinya akan didekatkan ke area pintu Utara Stasiun Jakarta Kota, agar lebih terintegrasi dengan moda kereta KRL. Pembangunan halte Stasiun Kota tua sendiri, itu akan dijadikan halte yang terintegrasi dari ketiga moda, yaitu MRT, KRL, dengan TJ. Begitu pula yang dikatakan oleh Humas TransJakarta Iwan Samariansyah.
"Memang benar itu pembangunan halte TJ di Kota Tua. Pembangunan halte di sana itu bagian dari 46 halte bus yang akan direvitalisasi pada tahun ini. Nah, dari 46 halte itu, itu dimulai pembangunanya mulai 15 April 2022," ujar Iwan saat dihubungi detikcom.
"Nantinya untuk halte-halte yang besar, rata-rata akan ada 2 lanta bangunannya. Lantai pertama untuk mobilitas masyarakat sebagai tempat transit. Nanti di lantai 2 akan ada fasilitas publik, ada kafe dan lain-lain," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iwan mengungkapkan pihaknya terus mengebut pengerjaan pembangunan tersebut. Direncanakan, Agustus mendatang sudah dilakukan soft launching.
"Kita targetkan si 4 bulan pengerjaanya itu, dan terus dikebut. Mudah-mudahan, target kita si Agustus. 17 Agustus kita sudah mulai soft launching halte, kalau grand launching nya mungkin masih kita kejar ya, masih sesuai jadwal," katanya.
Pihaknya pun memohon maaf kepada masyarakat, yang mungkin terganggu karena adanya proyek tersebut. Harapannya, adanya revitalisasi itu bisa membuat masyarakat sebanyak-banyaknya beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal.
"Kita mohon maaf kepada masyarakat yang mungkin terganggu adanya pembenahan itu. Jadi berantakan sekali daerah Kota Tua, jadi crowded begitu. Tapi, tentu kita ingin bisa dengan efektif menggerakan masyarakat supaya bisa sebanyak-banyaknya beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal. Salah satunya ya, dengan pembenahan halte. Halte kita kan itu udah tua banget tuh dari tahun 2014 lho itu, sudah 18 tahun lah rata-rata usia halte kita. Jadi memang harus direvitalisasi," tutup Iwan.
(dna/dna)