Bos KAI Targetkan Kedatangan KRL Setiap 3 Menit, Kapan Realisasinya?

Bos KAI Targetkan Kedatangan KRL Setiap 3 Menit, Kapan Realisasinya?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 07 Jul 2022 21:00 WIB
Switch Over adalah aturan baru yang diterapkan oleh PT KAI Commuter. Kebijakan switch over ini berpengaruh pada perubahan rute KRL Jabodetabek.
Ilustrasi KRL. Foto: kai.id
Jakarta -

Stasiun Manggarai sedang dalam proses pembangunan menjadi stasiun sentral atau Stasiun Manggarai Ultimate. Dengan pembangunannya ini, ditargetkan waktu antara (headway) per tibanya kereta hanya 3 menit dari yang biasanya bisa capai 10-15 menit.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo dalam acara Ngobrol Santai Perkeretaapian tentang Pengembangan Stasiun Manggarai di Kantor Kementerian Perhubungan, Kamis (07/07/2022). Meski demikian, kereta perlu ditingkatkan fasilitasnya dalam menunjang percepatan pengoperasian.

"Kami bersama KCI ingin buat sesingkat mungkin. Tetapi dengan sinyal seperti sekarang belum memungkinkan karena ada persilangan dengan KJJ (kereta api jarak jauh)," ujar Didiek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain operasi persinyalan diperbaiki, kereta juga perlu dilengkapi dengan sarana sehingga secure (aman) untuk beroperasi setiap tiga menit. Kita dapat bantuan juga sehingga sarana tersebut bisa ada," tambahnya.

Didiek menambahkan, pihaknya belum dapat memastikan kapan headway yang hanya 3 menit itu dapat diwujudkan. Namun ia berharap semua dapat terselesaikan di 2025. "Mudah-mudahan bisa di 2025," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Didiek mengatakan dalam tahapan pembangunan awal ini kecepatan tibanya kereta akan mengalami peningkatan dan sangat memungkinkan headwaynya di 5 menit.

"Tapi yang tahapan-tahapan awal seharusnya kita bisa headway dengan 5 menit. Kita masih menuju ke normal nih ke 1.2 juta (jumlah penumpang KRL per hari Jabodetabek)," ujar Didiek.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan salah satu upaya saat ini dalam memperkecil headway adalah dengan pemisahan jalur antara kereta commuter (KRL) dan kereta api jarak jauh (KJJ), seperti yang dilakukan di jalur antara Bogor dan Bekasi.

Dia menjelaskan, pemisahan jalur ini agar operasional KRL antara Bogor dan Bekasi tidak saling menunggu. Dengan begitu, jarak antar kereta atau headway bisa lebih cepat.

"Jadi, headway kereta lintasan Bogor menjadi 6 menit dan lintas Bekasi menjadi 8 menit," kata dia.

Lanjut ke halaman berikutnya.

Zulfikri menambahkan, Kemenhub juga telah menggeser perpindahan operasional KRL relasi Bogor-Jakarta Kota dengan konsep jalur layang atau elevated di Stasiun Manggarai.

"Jalur KRL lintas Bogor-Jakarta Kota saat ini berada di lantai atas dan kemudian lantai bawah untuk KRL lintas Bekasi-Tanah Abang," pungkas Zulfikri.

Dia menjelaskan, saat ini jalur atau track kereta yang tersedia di Stasiun Manggarai baru ada 10, dari total 18 jalur yang dijanjikan. Jalur tersebut terdiri atas 4 jalur di atas (jalur Bogor-Jakarta) dan 6 lainnya di bawah.

Sebagai tambahan informasi, proses pembangunan Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral dimulai pada akhir bulan Mei 2022 dan diawali dengan Switch Over (SO) ke-5. Nantinya, Stasiun ini akan memiliki 18 Jalur kereta yang menyediakan jalur untuk kereta commuter dan kereta api jarak jauh. Pembangunannya ini ditargetkan rampung pada 2025 mendatang.



Simak Video "Video: Jadwal Baru KRL Jabodetabek Keberangkatan Pertama-Akhir per 1 Februari"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads