Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bakal dilengkapi dengan akses tol terowongan bawah laut atau Immersed Tunnel. Proyek tol bawah laut pertama di Indonesia ini masih dalam tahap uji kelayakan.
Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra Atmawidjaja mengatakan, butuh biaya yang besar untuk membangun tol bawah laut. Estimasi biayanya mencapai Rp 4 triliun per kilometer (km).
"Lagi feasibility study, kan itu mahal. Satu km-nya Rp 3 triliun - Rp 4 triliun. Ya betul yang immersed tunnel, mahal itu," katanya kepada wartawan di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Senin (8/8/2022).
Tol bawah laut ini bakal menghubungkan Balikpapan dengan pusat IKN Nusantara. Endra menyebut panjang terowongan mencapai 1,5 km dan keseluruhannya di bawah laut. Sementara panjang tol secara keseluruhan adalah 47 km.
Adapun detail lokasi pembangunannya yaitu dari km 13 menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN melewati Jembatan Pulau Balang. "Dari km 13 menuju KIPP lewat jembatan Pulau Balang," tambahnya.
Menurut Endra, setelah uji kelayakan selesai maka proyek ini mulai dikerjakan. Pemerintah masih menunggu gambaran terkait pengembalian investasi.
Ia mengatakan investor masih menantikan hasil uji kelayakan dan kepastian tentang gambaran pengembalian investasi.
"Ya kalau feasibility-nya 12% ya cukup menarik. Artinya di atas bunga bank, bunga pinjaman. Kan itu," pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Bidang Pelaksanaan Transportasi Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Atyanto Busono mengatakan pembangunan tol bawah laut masih sangat lama. Kemungkinan di tahun 2026 atau 2027.
Simak Video "Koster Tolak Tegas Wacana Pembangunan Tol Bawah Laut Jawa-Bali"
(zlf/zlf)