Proyek Tol Trans Sumatera Serap 202.468 Tenaga Kerja

Proyek Tol Trans Sumatera Serap 202.468 Tenaga Kerja

Erika Dyah - detikFinance
Senin, 05 Sep 2022 15:54 WIB
Tol Trans Sumatera Serap 202.468 Tenaga Kerja
Foto: Dok. Hutama Karya
Jakarta -

PT Hutama Karya (Persero) mengungkap proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) telah menyerap lebih dari 200.000 pekerja selama masa konstruksi terhitung dari tahun 2015 sampai dengan 2022. Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro merinci jumlah tenaga kerja yang telah diserap hingga kini mencapai 202.468 pekerja.

Jumlah tenaga kerja ini tersebar di 14 proyek, yakni pembangunan ruas Bakauheni Terbanggi Besar, Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, Palembang-Indralaya, Pekanbaru-Dumai, Medan-Binjai, Padang-Sicincin, Indrapura-Kisaran, Sigli-Banda Aceh, Pekanbaru-Bangkinang, Bangkinang-Pangkalan, SP Indralaya-Prabumulih, Bengkulu-Taba Penanjung, Prabumulih-Muara Enim, dan Binjai-Langsa.

"Untuk serapan pekerja terbesar ada pada pembangunan tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung yang mencapai 45.357 pekerja," ujar Koentjoro dalam keterangan tertulis, Senin (5/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Koentjoro menjelaskan jumlah pekerja tersebut terdiri dari karyawan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) selaku owner yang terdiri dari Project Director, Manager, dan Officer; Tim Supervisi (Konsultan Pengawas) terdiri dari Project Engineer, Chief Inspector di berbagai bidang, Quality Engineer, Quantity Engineer, QHSSE dan asistennya; dan Tim Kontraktor yang terdiri dari Project Manager, Site Engineer Manager, Site Operation Manager, dan Site Administration Manager serta masing-masing officernya.

"Selain itu, jumlah yang paling banyak adalah para pekerja di lapangan yang merupakan pekerja konstruksi, mulai dari mandor, tukang, dan pekerja yang mana kita mengutamakan tenaga kerja lokal setempat terlebih dahulu sebelum mendatangkan tenaga dari daerah lain," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Tak hanya dari sisi konstruksi, JTTS juga menyerap ribuan tenaga kerja pasca dioperasikan. Koentjoro mengatakan jumlah tenaga kerja di 7 ruas JTTS yang sudah dioperasikan oleh Hutama Karya mencapai sekitar 1.980 tenaga kerja. Adapun pembagiannya 1.641 orang tenaga kerja di layanan operasi jalan tol dan 339 orang di layanan rest area.

"Sedangkan sejumlah 1.980 org itu, 33 orang merupakan tenaga management kantor, dan 1.947 sebagai tenaga teknis lapangan, antara lain di layanan transaksi, layanan lalu lintas, layanan pemeliharaan, dan layanan rest area. Penyerapan tenaga kerja tersebut akan terus meningkat seiring bertambahnya ruas baru yang akan mulai beroperasi, yaitu ruas Bengkulu-Taba Penanjung dan Pekanbaru-Bangkinang," terang Koentjoro.

Diketahui, melalui rilis resmi Kementerian BUMN pada Senin (8/8), Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi perusahaan-perusahaan BUMN yang telah berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bagi masyarakat.

Halaman Selanjutnya: Peningkatan Ekonomi Daerah

Koentjoro mengungkap proyek JTTS oleh perseroan turut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, khususnya di Sumatera. Menurutnya, dengan terbangunnya JTTS secara penuh ada berbagai manfaat yang didapatkan, antara lain:

1. Industri dan aktivitas ekonomi tumbuh secara optimal dengan memanfaatkan skala ekonomi.

2. Meningkatnya aktivitas ekspor dan impor.

3. Pemanfaatan infrastruktur maritim yang optimal karena terbukanya akses ke pedalaman dan hinterland.

4. Biaya logistik yang kompetitif.

5. Efek spillover penuh dari daerah ke daerah dan sektor ke sektor serta spesialisasi regional yang optimal.

6. Berkembangnya seluruh kabupaten dan kota.

Koentjoro mengatakan pihaknya juga mengoptimalkan fungsi Rest Area di Jalan Tol Trans Sumatera guna mewadahi potensi UMKM setempat. Selain itu, tahun ini pihaknya juga fokus pada peningkatan kinerja, khususnya terkait peningkatan aset.

Mulai dari percepatan penyelesaian penugasan JTTS di mana telah terbangun ekuivalen 827 km per Semester II 2022. Juga peningkatan aset pada anak dan cucu perusahaan yang selaras dengan internalisasi percepatan penyelesaian penugasan JTTS melalui peningkatan piutang serta akuisisi anak perusahaan.

Kedepannya, kata Koentjoro, Hutama Karya akan melakukan strategi bisnis di semester II tahun 2022. Mulai dari akselerasi perolehan kontrak baru, menjaga konsistensi efisiensi biaya, penyelesaian JTTS sesuai target terbangun 2022, pelaksanaan kerja sama investasi untuk percepatan pembangunan JTTS, hingga upaya lindung nilai yang sesuai dengan cashflow perusahaan.


Hide Ads