Persoalan Jakarta akan tenggelam kembali mencuat setelah unggahan video yang menggambarkan sebuah tanggul menahan permukaan laut yang lebih tinggi dari daratan viral di media sosial.
Topik soal Jakarta tenggelam sebenarnya bukan baru kali ini saja mencuat. Bahkan, sederet peringatan telah dikeluarkan dalam beberapa tahun terakhir, salah satunya oleh Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin yang menyebut 90% wilayah Jakarta terutama di bagian utara berkemungkinan tenggelam.
Sebelumnya, lembaga non-profit independen yang fokus pada isu perubahan iklim, Climate Central, juga turut serta dengan membuat peta proyeksi wilayah DKI Jakarta yang tenggelam pada 2030.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada data yang diakses tahun 2021 itu, tampak sejumlah wilayah Jakarta yang ditandai warna merah. Warna tersebut menandakan, kawasan itu telah tenggelam pada 2030. Adapun wilayah yang termasuk antara lain Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, hingga Jakarta Selatan.
Namun, ketika diakses kembali pada Rabu (21/09/2022), peta tersebut nampak berbeda di mana tanda warna merah tidak sebanyak dulu untuk 2030. Area Jakarta yang ditandai dengan warna merah hanya terlihat di kawasan pesisir utara, terutama di kawasan Pantai Indah Kapuk-Muara Angke. Hal yang sama juga terlihat dengan proyeksi untuk 2050.
Untuk daerah-daerah lainnya pun demikian, terjadi perubahan penampakan pada peta proyeksi. seperti Bekasi yang tanda merahnya hanya berada di kawasan-kawasan pesisir utaranya dan tidak sampai ke bagian perkotaan.
Tampilan peta proyeksi Jakarta tenggelam 2030 ini bisa diakses melalui laman coastal.climatecentral.org. Analisis didasarkan pada kumpulan data elevasi CoastalDEM® yang canggih dan telah melalui review. CoastalDEM juga tersedia untuk diunduh untuk penggunaan komersial dan nonkomersial.
Lihat juga video 'Kawasan Muara Baru Jakut Diprediksi Tenggelam pada 2050':