Selanjutnya, terkait kinerja LRT Sumsel, juga terus mengalami peningkatan setelah terdampak pandemi. Sejumlah upaya-upaya bersama pemda, operator, dan unsur terkait telah dilakukan seperti meningkatkan integrasi antarmoda (penyediaan angkot feeder), meluncurkan kartu pembayaran elektronik berlangganan, untuk pelajar sudah diterbitkan sebanyak 5.000 kartu dan kartu merdeka sebanyak 1.000 kartu, kartu berlangganan untuk penyandang disabilitas, dan upaya lainnya.
Terbukti, saat ini jumlah penumpang LRT Sumsel mencapai 9.000 penumpang per harinya. Hingga akhir tahun diproyeksikan jumlah penumpang LRT bisa mncapai 2,7 juta orang atau melebihi masa sebelum pandemi, serta pendapatan sampai dengan September 2022 telah mencapai Rp 11728.772.317.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait LRT Jakarta, dapat kami sampaikan bahwa proyek pembangunan LRT Jakarta rute Kelapa Gading - Velodrome sepanjang 5,8 Km dibiayai sepenuhnya oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov DKI Jakarta dan dioperasikan oleh BUMD PT LRT Jakarta (Perseroda).
Berdasarkan keterangan Dirut LRT Jakarta, sejumlah upaya dan inovasi telah dilakukan untuk mengoptimalkan operasional LRT
Jakarta, seperti misalnya membolehkan sepeda untuk masuk ke dalam LRT Jakarta.
Direncanakan, pembangunannya akan diteruskan dari Kelapa Gading sampai ke Jakarta Internasional Stadium dan dari Velodrome ke Klender, serta akan tersambung dari Kemayoran hingga Halim.
Kementerian Perhubungan terus berkomitmen menjalankan visi dan misi Presiden melalui pembangunan infrastruktur transportasi secara berkelanjutan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Dengan mengedepankan paradigma Indonesia Sentris, yang tidak
hanya terpusat di pulau Jawa, tetapi pulau lainnya seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, sampai Papua.
Pembangunan dilakukan dalam rangka menciptakan konektivitas atau keterhubungan antar wilayah di Indonesia yang dapat mempermudah mobilitas masyarakat dan mendukung tumbuhnya titik-titik ekonomi baru, pariwisata, kawasan industri, perikanan, perkebunan, dan sektor lainnya.
Dalam membangun suatu infrastruktur, pemerintah secara cermat telah menetapkan sejumlah program strategis yang menjadi prioritas nasional, yang telah dibahas bersama-sama dengan unsur lembaga terkait seperti usulan DPR maupun pemerintah
daerah.
Sebagaimana arahan Presiden, pembangunan infrastruktur tidak hanya sekedar membangun, tetapi juga harus "netes" atau bisa dirasakan manfaatnya.
Pembangunan dilakukan secara cermat dari memulai, membangun, menyelesaikan, sampai dengan menghubungkan antara fasilitas ke fasilitas lainnya. Seperti misalnya: menghubungkan
Simpul Transportasi dengan kawasan industri, pariwisata, perkebunan, dan kawasan strategis lainnya.
Manfaat dari infrastruktur yang telah dibangun membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Jika suatu infrastruktur yang sudah dibangun belum optimal, pemerintah tidak diam, tetapi terus melakukan upaya untuk mendorong optimalisasi dari infrastruktur tersebut.
Pembangunan infrastruktur mutlak diperlukan bagi kemajuan sebuah negara.
Pembangunan infrastruktur tidak hanya membangun dari sisi ekonomi seperti mendatangkan investasi dan membuka banyak lapangan pekerjaan, tetapi juga membangun peradaban manusia.
Misalnya, dengan adanya KRL, LRT, MRT, maka terbentuk budaya tertib untuk antri dan datang tepat waktu.
(dna/dna)