Kejadian banjir seringkali terjadi di Tol BSD beberapa waktu ini. Terakhir, seminggu lalu banjir terjadi di jalan tol ruas Pondok Aren-Serpong itu.
Jalan tol pun ditutup karena tidak bisa dilalui lagi. Seiring dengan itu kemacetan panjang pun terjadi di Tol BSD.
Menurut Koordinator Indonesia Toll Road Watch (ITRW) Deddy Herlambang seharusnya saat terjadi banjir di tol dan membuat kemacetan panjang harusnya tarif jalan tol digratiskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka (pengguna jalan) yang terjebak banjir itu seharusnya tarifnya gratis tak usah bayar. Itu kompensasi paling mudah. Orang udah bayar kok, niatnya jalan lancar malah macet kan," sebut Deddy saat dihubungi detikcom, Jumat (30/9/2022).
Baca juga: Duh... Jalan Tol BSD Jadi Langganan Banjir! |
Deddy menyebut memang seharusnya apabila macet terjadi di jalan tol maka tarifnya harus digratiskan. Paling minimal, tarif jalan tol harus dikurangi besarannya.
"Seharusnya memang kalau ada macet di tol itu tarifnya digratiskan, cuma ini belum ada aturannya," ungkap Deddy.
Dia menilai seharusnya jalan tol memberikan pelayanan optimal bagi pengguna jalan. Khususnya, memberikan kelancaran saat menggunakan jalan. Hal itu bisa dinilai dari kecepatan pengemudi dan juga waktu tempuh.
Maka dari itu, apabila banjir terjadi dan tidak bisa diantisipasi kemudian menimbulkan kemacetan artinya memberikan kerugian bagi pengguna jalan. Maka seharusnya tarif yang dibebankan digratiskan.
"Itu kan jalan tol jalan berbayar harus dilayani dengan baik, jangan sampai yang pakai terhambat dan mereka malah merugi. Mereka bayar jalan tol malah rugi karena terjebak banjir," sebut Deddy.
Dia juga menyarankan lebih baik pengelola tol lebih banyak meningkatkan early warning system atau sistem peringatan banjir. Apabila ada potensi banjir terjadi lebih baik pengelola menutup tolnya saja, jangan sampai menunggu banyak pengguna jalan lewat, terhambat, dan menimbulkan kemacetan.
(hal/dna)