Menguak Masalah di Balik Tol BSD Langganan Banjir

Menguak Masalah di Balik Tol BSD Langganan Banjir

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 30 Sep 2022 20:00 WIB
Jalan Tol BSD mengalami banjir hingga setinggi 30 cm. Banjir disebabkan hujan deras yang melanda wilayah Tangsel dan sekitarnya pada sore tadi. (dok Istimewa)
Foto: Jalan Tol BSD mengalami banjir hingga setinggi 30 cm. Banjir disebabkan hujan deras yang melanda wilayah Tangsel dan sekitarnya pada sore tadi. (dok Istimewa)

Evaluasi Operator Tol

Meskipun masalah yang terjadi bukan disebabkan oleh operator jalan tol, Deddy tetap memberikan evaluasi untuk operator. Dia menilai operator tidak memiliki early warning system atau sistem peringatan sebelum banjir terjadi.

Seharusnya operator jalan tol pun sigap apabila tanda-tanda banjir sudah akan terjadi jangan sampai tol masih dibuka dan membuat banyak kendaraan masuk. Bila sudah ada tanda-tanda banjir, lebih baik operator menutup jalan tolnya.

Selama ini, menurut Deddy, operator tetap membuka jalan tol saat tanda-tanda banjir mulai terlihat. Baru ketika banjir terjadi, macet tak terelakkan, operator baru memberikan informasi kepad pengguna jalan untuk mencari alternatif. Kasus-kasus banjir terakhir, operator akhirnya menutup jalan tolnya ketika banjir sama sekali tak bisa dilewati dan antrean kendaraan sudah mengular.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harusnya tetap tanggung jawab operator juga. Kan ada SPM. Jadi dia harusnya kalau debit air tinggi audah ada early warning system nya. Tol tutup saja kalau sudah ada tanda-tanda banjir, jangan memaksa orang masuk dulu. Setidaknya kan ada CCTV di semua tempat jadi kelihatan kalau mau banjir," kata Deddy.

"Kenapa boleh masuk boleh masuk, jangan terima duit saja. Masalahnya di sana juga," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Tarif Gratis
Deddy juga menilai seharusnya saat terjadi banjir di tol dan membuat kemacetan panjang, tarif jalan tol segera digratiskan. Dia menyebut seharusnya jalan tol memberikan pelayanan optimal bagi pengguna jalan. Khususnya, memberikan kelancaran saat menggunakan jalan. Hal itu bisa dinilai dari kecepatan pengemudi dan juga waktu tempuh.

Maka dari itu, apabila banjir terjadi dan tidak bisa diantisipasi kemudian menimbulkan kemacetan artinya memberikan kerugian bagi pengguna jalan. Maka seharusnya tarif yang dibebankan digratiskan.

"Mereka (pengguna jalan) yang terjebak banjir itu seharusnya tarifnya gratis tak usah bayar. Itu kompensasi paling mudah. Orang udah bayar kok, niatnya jalan lancar malah macet kan," sebut Deddy.

Deddy menyebut memang seharusnya apabila macet terjadi di jalan tol maka tarifnya harus digratiskan. Paling minimal, tarif jalan tol harus dikurangi besarannya.

"Seharusnya memang kalau ada macet di tol itu tarifnya digratiskan, cuma ini belum ada aturannya," ungkap Deddy.


(hal/dna)

Hide Ads