Warga sekitar lokasi proyek menyebutkan proyek tersebut sempat mangkrak dan baru dikebut lagi pembangunannya tahun yang lalu. Dari kabar yang dia dengar proyek ini sudah mau selesai pengerjaannya.
"Dulu udah ada zaman Ahok, terus berhenti, dibongkar. Nah ini baru diterusin lagi setahun lah, denger-denger udah mau kelar. Tanggal 16 udah mau selesai katanya," kata warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.
Menurut keterangan Kementerian PUPR di laman resminya, proyek ini baru kembali berjalan pada tahun 2021. Proyek sodetan Ciliwung yang akan dilanjutkan sepanjang 549 meter, sehingga total panjang sodetan nantinya 1,26 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, sekitar 600 meteran sodetan Ciliwung sudah terbangun dan mandek di tahun 2015. Masalah pembebasan lahan menjadi biang keroknya, Kementerian PUPR sendiri memberikan wewenang pembebasan lahan kepada Pemprov DKI Jakarta.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan sodetan ini akan mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air sebesar 60 meter kubik per detik ke Kanal Banjir Timur. Apalagi saat Sungai Ciliwung sudah tidak lagi mampu menampung debit air pada perkiraan debit banjir 25 tahunan yang bisa mencapai puncaknya sebesar 508 meter kubik per detik.
"Insya Allah akan mengurangi risiko banjir pada beberapa kawasan di hilir Sungai Ciliwung, misalnya Kampung Melayu dan Manggarai," kata Basuki dilansir dari laman resmi Kementerian PUPR.
Menurut Basuki, pembangunan lanjutan sodetan Ciliwung yang dimulai pada tengah 2021 telah mengalami perubahan trase sehingga mengurangi panjang terowongan 113 meter dari panjang semula 662 meter menjadi 549 meter saja.
Data Kementerian PUPR menunjukkan pada tahun 2015, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung telah tuntas sepanjang 550 meter. Kemudian dilanjutkan pada 2015-2017 dengan pembangunan permanen outlet dan dinding penahan tanah Kali Cipinang BKT.
Pembangunan sodetan Sungai Ciliwung dilaksanakan oleh kontraktor PT. Wijaya Karya- PT. Jaya Konstruksi, KSO dan konsultan supervisi PT. Virama-Supra-TAA, KSO dengan masa pelaksanaan Agustus 2021-Agustus 2023. Alokasi anggaran untuk konstruksi sodetan dan galian alur untuk menambah kapasitas tampung sungai Cipinang BKT sebesar Rp 683,9 miliar.
(hal/dna)