Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Arif Suhartono menyatakan pembangunan lanjutan Pelabuhan Kalibaru baru akan dimulai bulan ini. Dia blak-blakan sebetulnya hal ini sudah jauh dari target.
Usut punya usut sebetulnya target lanjutan pembangunan Pelabuhan Kalibaru dilakukan pada Kuartal I 2021. Arif pun mengaku memang ada delay atau penundaan yang terjadi dari pembangunan Terminal Kalibaru, khususnya karena COVID-19.
Yang jelas, Arif menyatakan pihaknya baru saja menyelesaikan lelang tender konstruksi Pelabuhan Kalibaru dan akan memulai kembali pembangunan pelabuhan yang berada di atas laut itu paling cepat bulan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lelang baru selesai, kemungkinan baru jalan akhir bulan ini konstruksi lanjutannya. Memang mestinya Kalibaru harusnya di bawah 2020-an plan-nya. Tapi delay terus," papar Arif ditemui di kantornya, Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (13/10/2022).
Adapun pembangunan lanjutan yang dilakukan pihak Arif adalah terminal kontainer (Container Terminal/CT) 2. Sementara itu, terminal CT 1 sudah lebih dulu dibangun dan selesai.
Selain terminal CT 2, dalam pembangunan yang dilakukan akhir bulan ini pihaknya juga akan melakukan proses reklamasi terminal produk (Product Terminal/PT) 1 dan juga sedikit pembangunan di terminal CT 3. Total dana yang dikeluarkan sekitar Rp 4 triliun.
"Fokusnya, CT2 yang akan kita jalankan. Kami juga akan reklamasi untuk yang Product Terminal 1. CT 2 tanah siap mateng. Sebagain kita bikin CT 3 juga untuk tambahan akses di situ," ungkap Arif.
Cuma yang jelas, Arif menyatakan pembangunan Terminal Kalibaru sudah sangat perlu dilakukan. Pasalnya, kapasitas Terminal Tanjung Priok sudah mencapai 70%. Kapasitas sebesar itu sudah cukup padat untuk ukuran sebuah pelabuhan internasional.
Pihaknya sedikit beruntung COVID-19 terjadi. Pasalnya, COVID-19 membuat alur barang di Tanjung Priok sedikit berkurang. Bila tidak begitu, dengan kapasitas yang sudah mencapai 70%, bisa-bisa kemacetan terjadi di Tanjung Priok.
"Saya tidak mengatakan untung COVID-19. Mungkin kalau nggak ada COVID, Tanjung Priok udah stuck, macet. Karena antara kapasitas dan trafik di atas 70%. Itu sekitar 2018-2019. Rule of thumb itu 70% mesti bangun lagi," ungkap Arif.
Pihaknya pun akan mengembangkan sebuah jalan akses khusus menuju Pelabuhan Kalibaru. Jalan akses khusus tersebut bakal menghubungkan langsung jalan tol Cibitung-Cilincing dengan Pelabuhan Kalibaru.
Jalan akses ini akan dibangun sepanjang 6,6 kilometer. Arif menyebutkan jalan ini dengan nama New Priok East Access.
Arif menjelaskan saat ini pihaknya sudah mendapatkan izin trase dari Kementerian PUPR. Sisanya, pihaknya sedang berkoordinasi dengan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dan TNI Angkatan Laut untuk pembebasan lahan di sekitar kawasan Marunda.
"Kami masih perencanaan, pertama ini kita sudah dapat trase dan approval dengan PUPR. Tanah kita lagi koordinasi dengan KBN dan AL, karena di situ melalui tanahnya KBN. Kita sudah bicara sama mereka," ungkap Arif.
Rencana Arif, jalan akses ini sudah mulai digarap tahun ini. Dengan begitu, jalan tol bisa selesai pada tahun 2024. Penyelesaian itu dilakukan bertepatan dengan selesainya pengembangan Pelabuhan Kalibaru.
(hal/zlf)