Sementara itu, General Manager PLN UID Jakarta Doddy Pangaribuan yang turut hadir di lokasi juga menyampaikan, pihaknya telah memberikan REC kepada MRT sebagai bukti sah bahwa listrik yang disuplai dan digunakan MRT berasal dari EBT.
"Nah bagaimana mekanismenya, REC ini diterbitkan oleh sebuah lembaga internasional dalam hal ini APEX. Yang kemudian mengaudit PLN apakah benar listrik yang disuplai PLN ke pengguna REC termasuk MRT berasal dari EBT jadi bukan klaim sepihak dari PLN tapi ini dibuktikan dengan berupa sertifikat," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, solar charging system ini dapat digunakan mulai dari untuk mengisi daya handphone hingga sepeda listrik. Pihaknya juga terus mendukung bisnis-bisnis dalam mengembangkan ekosistem listrik, salah satunya dengan mendirikan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
"Bukan hanya berupa kelistrikan MRT, tapi juga supporting lainnya di bisnis lain. Tadi sudah disampaikan untuk pengecasan handphone, masih kecil. Kemudian untuk pengecasan roda dua mungkin tempat-tempat penukaran baterai listrik umum untuk roda dua bahkan SPKLU yang saat ini semakin banyak kebutuhannya walaupun di Jakarta sudah ada 26 titik," kata Doddy.
Kondisi ini juga sejalan dengan kendaraan listrik yang semakin marak di RI. Dengan demikian, pembanguna ekosistem electronic vehicle harus terus di dorong, sejalan dengan target pemerintah dalam transisi ke EBT.
"Penggunaan kendaraan listrik memang bukan sekadar tren tapi juga sebuah perubahan mindset. Biasanya kita membeli bahan bakar atau mengisi bensin ke SPBU, SPBU ada di luar rumah sekarang dengan kendaran listrik SPBU dipindah ke rumah," lanjutnya.
(ara/ara)