Uji coba dinamis Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah dilaksanakan hari ini. Uji coba ini digelar di sela-sela perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 serta disaksikan oleh Preside Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Xi Jinping secara daring dari Nusa Dua, Bali.
Dalam laporannya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menyampaikan, kemajuan pembangunan kereta cepat saat ini sudah mencapai 80,4%.
"Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung ini adalah salah satu proyek utama 'Global Maritime Fulcrum' dan inisiatif Belt and Road yang menjadi landmark kerja sama Indonesia dan Tiongkok," ujar Luhut, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (16/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KCJB merupakan tonggak modernisasi transportasi perkeretaapian di Indonesia. Moda transportasi ini akan menghubungkan Jakarta dan Bandung dengan waktu tempuh 36 menit, jauh lebih cepat dibandingkan durasi 3 jam dengan kereta api konvensional.
Saat diluncurkan, Indonesia nantinya akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan kereta cepat.
Sementara itu, Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, uji coba ini merupakan bagian dari persiapan jelang pengoperasian KCJB pada pertengahan 2023. Dalam momen tersebut, juga terlihat fitur-fitur unggul kereta penumpang KCJB yang dilengkapi teknologi canggih.
"Teknologi yang digunakan pada Kereta Cepat Jakarta Bandung menggunakan fitur kereta cepat Tiongkok yang sangat canggih, teruji, dan berkelas dunia, diantaranya jalur lintasan yang berstandar internasional yang disesuaikan dengan kondisi geologis Indonesia," ujar Dwiyana.
Performanya yang cepat bisa terwujud karena menggunakan sistem kontrol kereta Chinese Train Control System Level 3 (CTCS-3) dan fitur cabin noise yang mampu meredam getaran dan kebisingan secara optimal walau dalam laju sangat cepat. KCJB mampu melesat dengan kecepatan 420 km/jam dan kecepatan operasional 350 km/jam.
Proyek KCJB berhasil merampungkan sejumlah pencapaian sejak pembangunan berskala penuh dimulai pada Juni 2018. Seluruh konstruksi layang, jembatan dan terowongan pun telah selesai. Di sisi lain, pemasangan rel di jalur utama dari arah Bandung menuju Jakarta masih berlangsung.
"Berkat dukungan semua pihak, para kontraktor, pemerintah pusat dan daerah, investor, dan tentunya masyarakat Indonesia, KCJB sudah mencapai berbagai milestone penting," tutur Dwiyana.
Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik
Sebagai tambahan informasi, Pada uji coba operasional ini, tim KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) mengoperasikan Kereta Inspeksi yang meluncur mulus sepanjang 15 kilometer dari Stasiun Tegalluar Bandung menuju Casting Yard 4 di atas jalur uji KCJB. Kereta ini akan dioperasikan setiap hari sebelum jalur digunakan untuk kereta penumpang.
Kereta inspeksi KCJB dirancang untuk mampu mendeteksi kondisi lintasan, kelistrikan, komunikasi, persinyalan, dan respons dinamis kereta. Kereta ini juga sudah teruji dalam mendeteksi berbagai isu dari lingkungan sekitar lintasan, serta mampu memberikan akurasi laporan kondisi lintasan tingkat tinggi secara real-time.
Sementara kereta penumpangnya, berkonsep sarat unsur keindonesiaan, dengan desain kepala kereta terinspirasi dari kepala komodo, dan lapisan kursi penumpang menggunakan motif batik mega mendung khas Jawa Barat. Kapasitas penumpang dalam sekali perjalanan mencapai lebih dari 600 penumpang, yang terdiri dari kelas VIP, first class dan second class.
(hns/hns)