Begini Kondisi Tol di Jawa & Sumatera Jelang Libur Nataru

Begini Kondisi Tol di Jawa & Sumatera Jelang Libur Nataru

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 01 Des 2022 22:23 WIB
Foto udara sejumlah kendaraan melintas di Gerbang Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (26/4/2022). Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meniadakan transaksi kendaraan di Gerbang Tol (GT) Palimanan untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan yang mengantre untuk transaksi atau tapping kartu uang elektronik, dan pengguna jalan tol bisa melakukan transaksi di gerbang tol selanjutnya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mmemastikan kesiapan tol dan jalan nasional di Jawa hingga Sumatera menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

Di Jawa, ada tiga lintas utama yang disiapkan untuk menghadapi arus kendaraan pada libur Nataru. Ketiga lintas itu adalah Lintas Pantai Utara (Pantura) sepanjang 1.430 km, jalan Tol Trans Jawa sepanjang 1.403 km dan Lintas Pantai Selatan (Pansela) yang telah terbangun dari Banten-Jawa Barat-Jateng-DIY dan Jawa Timur dengan panjang 1.167 km.

"Ketiga lintas itu kita siapkan sebaik mungkin untuk menghadapi arus mudik Natal dan Tahun Baru ini," kata Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah I Kementerian PUPR, Akhmad Cahyadi dalam keterangan tertulis, Kamis (1/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cahyadi menjelaskan tidak hanya mempersiapkan tiga lintas utama di Jawa, tetapi juga jalan akses penghubung ketiga lintas utama tersebut seperti dari Pantura ke Selatan ada dari Pejagan, Perupuk, Purwokerto. Kemudian yang di Timur ada dari Rembang, Blora, Cepu, Ngawi.

"Rata-rata kemantapan jalan nasional kita adalah 92%. Memang masih ada beberapa ruas yang belum mantap di lintas selatan seperti Jladri, kemudian di Purwekerto ada beberapa km yang masih perlu kita tingkatkan," kata Cahyadi mengakui.

ADVERTISEMENT

Sampai Nataru nanti bahkan ada beberapa pengerjaan yang masih berlangsung, salah satunya kegiatan penggantian jembatan Callender Hamilton (CH). Ada 38 unit jembatan di Jawa yang sedang dalam proses pelaksanaan konstruksi.

"Memang ada beberapa yang mengganggu dan mengurangi kapasitas jalan kita sehingga menimbulkan antrean yang cukup panjang di antaranya di Jawa Tengah ada Jembatan CH Juana, namun nanti pada saat arus Nataru akan kita siapkan jalur-jalur penggantinya," sebut Cahyadi.

"Kemudian kita siapkan penambahan kapasitas di bahu jalan sehingga kita usahakan pembangunan Jembatan CH Juana ini tidak terlalu mengganggu arus Nataru kita," tambahnya.

Dikarenakan memasuki musim hujan, beberapa tempat yang terjadi longsoran seperti arah ke Wonosari sedang ditangani. Sedangkan lokasi rawan longsor lain seperti Cilacap, Purwokerto dan perbatasan Jawa Barat sudah tertangani dan disiapkan alat berat (Disaster Relief Unit/DRU) untuk antisipasi jika terjadi bencana alam seperti longsor, gempa dan lain sebagainya.

Jalur Pansela bisa menjadi alternatif apabila jalur-jalur lainnya dalam kondisi cukup padat. Disarankan agar melintas di waktu siang hari karena penerangannya cukup, tetapi untuk malam hari pengendara tetap melintas melalui jalur Pantura maupun jalan tol.

Kesiapan tol Sumatera di halaman berikutnya. Langsung klik

Tol trans Sumatera Utara juga dipastikan siap digunakan untuk Nataru 2023. Total panjang 134,28 km dengan rincian Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (42,7km), Binjai-Langsa seksi 1 (11,8km), Medan-Binjai (17,67km), dan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (62,11km).

Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Triono Junoasmono mengatakan pihaknya akan membuka ruas jalan tol di sejumlah daerah untuk mendukung arus mudik dan balik libur Nataru 2023.

"Menjelang Nataru tahun ini kami sudah memperkirakan akan ada tambahan sebesar 105 km (se-Indonesia) yang akan difungsionalkan dan khusus di Sumatera Utara kami akan mencoba membuka ruas tambahan yaitu Jalan Tol Kuala Tanjung-TebingTinggi-Parapat Seksi 1 (Tebing Tinggi-Indrapura) sepanjang 20,4 km" jelas Triono.

Direktorat Jenderal Bina Marga melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Utara juga telah mengidentifikasi titik lokasi rawan kecelakaan, banjir, longsor, pasar tumpah, dan persilangan kereta api. Dipastikan kesiapan operasi dapat berjalan optimal di gerbang tol, lajur, maupun tempat istirahat dengan menerapkan standar protokol kesehatan dan pencegahan COVID-19.

"Kami juga telah menyiapkan 22 Posko Nataru di Sumatera Utara dengan dilengkapi alat-alat berat yang tersedia karena saat ini cuaca sedang ekstrem," kata Kepala BBPJN Sumatera Utara, Brawijaya.


Hide Ads