Alot Banget! China Belum Sepakat Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 08 Des 2022 17:13 WIB
Kereta Cepat JKT-BDG/Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI
Jakarta -

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan sampai saat ini belum ada kesepakatan besaran pembengkakan biaya atau cost overrun Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Negosiasi sampai saat ini masih terus berjalan dengan pihak China.

"Sama China negosiasi cost overrun itu memang belum selesai betul, sedang proses nego," ujar Dwiyana ketika ditemui wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (8/12/2022).

Dalam catatan detikcom, dari dua kali asersi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) diputuskan bengkak Kereta Cepat Jakarta-Bandung US$ 1,4 miliar atau Rp 21,8 triliun (kurs Rp 15.600).

Dwiyana menjelaskan pihak China menilai jumlah bengkak proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung US$ 1,4 miliar kelewat besar. Hal itu terjadi karena pihak China tidak mengakui beberapa aspek perhitungan bengkak biaya proyek yang dihitung di Indonesia.

"Kenapa China cenderung lebih kecil hitungan cost overrun-nya? Karena pemerintah China belum mengakui ada pajak pengadaan lahan, investasi persinyalan GSMR, karena di sana fee. Ada beberapa kondisi yang di China itu berbeda dengan Indonesia," ungkap Dwiyana.

"Kalau pemerintah Indonesia kan menyampaikan seadanya, pajak pengadaan lahan ya harus dibayar, GSMR ya harus dibayar. Kondisinya berbeda dengan China," katanya.

Lantas kapan negosiasi akan selesai? Cek halaman berikutnya.




(hal/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork