Sementara itu, sampai saat ini sendiri biaya kereta cepat secara keseluruhan ditetapkan sebesar US$ 6 miliar atau sekitar Rp 93,6 triliun.
Mau Bikin Akses Penumpang
Rahadian juga menjelaskan pihaknya sampai saat ini terus mengebut penyelesaian proyek. Khususnya, untuk aksesibilitas penumpang yang menjadi faktor penting dalam memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi calon penumpang. Aksesibilitas yang mudah, diharapkan dapat berdampak positif pada bangkitan penumpang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di area Stasiun Halim, akan dibangun sky bridge yang akan menghubungkan stasiun LRT dan stasiun kereta cepat.
Lalu di Stasiun Karawang posisinya akan berada di dekat exit tol Purbaleunyi KM42. Di sisi lain, Deltamas akan ikut membangun jembatan dari sisi barat perumahan Deltamas menuju stasiun Karawang. Untuk di bagian timur stasiun Karawang, pihak KCJB sudah melakukan koordinasi untuk membangun dan menggunakan jalan industri THK.
Di stasiun Padalarang, aksesibilitas penumpang akan semakin mudah dengan dibangunnya akses jalan dari Kota Baru Parahyangan menuju stasiun. Pembangunan akan dilakukan pihak Kota Baru Parahyangan untuk mempermudah akses masyarakat.
Di Tegalluar akan dibangun jembatan penghubung wilayah Cibiru dengan stasiun. Selain itu KCJB juga telah berdiskusi dengan Jasa Marga untuk membuat dropzone melalui rest KM 149 atau membangun exit tol di Km 151.
"Tak hanya dari KCJB, beberapa pihak swasta juga akan turut membangun akses menuju KCJB. Tentu ini jadi hal positif untuk meningkatkan mobilitas masyarakat," papar Rahadian.
Lihat juga video 'Bangkai Kereta Teknis KCJB yang Anjlok Dievakuasi':
(hal/dna)