Jakarta -
Kepadatan penumpang di Stasiun Manggarai lagi-lagi jadi sorotan. Beberapa hari ke belakang penumpukan antrean penumpang terjadi di tempat yang bakal jadi stasiun sentral di Jakarta itu.
Bahkan dari keluhan yang berseliweran di media sosial, banyak yang menyebutkan antrean penumpang terjadi sampai membuat penuh sesak stasiun. Disebutkan juga sampai ada penumpang yang pingsan di tengah antrean.
Dilihat detikcom di beberapa unggahan keluhan di media sosial, kepadatan penumpang terjadi pada puncaknya pada 25 Januari 2022 di jam pulang kantor. Beberapa keluhan terlihat diungkapkan masyarakat lewat Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akun Twitter @Aff********tee misalnya mengunggah foto antrean panjang di Stasiun Manggarai. Dia menyebutkan kepadatan antrean terjadi sekitar pukul 18.32 WIB di tanggal 25 Januari. Katanya, tangga yang ada di Stasiun Manggarai penuh sesak antreannya. Ketika pindah ke eskalator, ternyata ada eskalator yang mati, alur penumpang pun ikut 'tersumbat di eskalator.
"Tangga manual penuh arah naik dan arah turun berdesakan, memilih pindah ke eskalator.. tahunya lebih penuh karena satu eskalator diperbaiki, satunya mati jadi tetap berasa tangga manual. GWS Manggarai," kata akun tersebut.
Keluhan juga diungkapkan oleh akun @o**an. Dia juga mengunggah foto yang menunjukkan antrean penuh sesak untuk naik turun peron. Dia menyebutkan KAI dan KCI seperti tidak memikirkan alur penumpang di dalam stasiun.
"Akibat bangun stasiun cuma mikirin "asal megah". Tidak dipikirkan flow arus manusia pengguna kereta. Selamat sore arsitektur, Penanggung-jawab proyek, pimpinan @KAI121 @CommuterLine.. Suasana penuh resiko sedang terjadi.. Semoga kalian tenang @CurhatKRL @krlmania," katanya.
Kondisi Stasiun Manggarai Foto: Kondisi Stasiun Manggarai/Ilyas Fadhillah-detikcom |
Berikut 5 Fakta Stasiun Manggarai Sesak:
1. Penjelasan KCI
PT KAI Commuter Indonesia (KCI) mengatakan Stasiun Manggarai sampai saat ini masih dalam proses pembangunan menjadi stasiun sentral. Maka dari itu karena kapasitasnya belum sepenuhnya bisa dioperasikan, penumpang yang membludak memang tak terhindarkan. Khususnya di jam-jam puncak perjalanan seperti pagi dan sore hari.
"Untuk pengguna commuter yang membludak dapat disampaikan bahwa Stasiun Manggarai masih proses pembangunan sebagai Stasiun sentral," ungkap Manajer External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter, Leza Arlan kepada detikcom, Jumat (27/1/2023).
Leza memaparkan sejauh ini persebaran penumpang pada hari kerja masih hanya terfokus pada jam-jam sibuk pagi yaitu pukul 05.30-07.30 WIB, dan sore mulai pukul 16.00-18.00 WIB.
Pihaknya pun sebetulnya sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengurai kepadatan. Misalnya saja dengan mengoperasikan lebih banyak perjalanan commuter line. Setidaknya sampai saat ini sudah ada 1.081 perjalanan kereta yang dioperasikan di Jabodetabek.
2. Kemenhub Minta Maaf
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) buka suara soal horor penuh sesak di Stasiun Manggarai. Kemenhub memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan dirasakan penumpang.
"Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati kepada detikcom.
DJKA akan terus berkoordinasi dengan PT Kereta Commuter Indonesia selaku operator untuk melakukan pemantauan, perawatan, serta rekayasa alur penumpang jika dibutuhkan.
"Masukan dan saran yang diterima dari masyarakat akan dijadikan acuan untuk perbaikan dan peningkatan layanan di setiap stasiun," ungkap Adita.
Kenapa Stasiun Manggarai penuh sesak? Cek halaman berikutnya.
3. Biang Kerok Manggarai Penuh Sesak
Menurut Adita Irawati kepadatan penumpang di Stasiun Manggarai terjadi karena kondisi eskalator dan elevator yang tidak dapat difungsikan secara optimal beberapa hari ke belakang. Kemenhub pun meminta maaf atas kejadian tidak mengenakkan ini.
"Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan terkait kondisi eskalator dan lift di Stasiun Manggarai," ungkap Adita.
Namun, kini Adita memastikan eskalator dan elevator di Stasiun Manggarai yang melayani penumpang KRL Jabodetabek dapat difungsikan secara optimal. Adapun pekerjaan perawatan eskalator dan elevator untuk penumpang KRL Jabodetabek yang dilakukan oleh Balai Teknik Perkeretaapian Jakarta.
"Pekerjaan perawatan eskalator dan lift tersebut merupakan bagian dari peningkatan fasilitas penunjang stasiun dan dilakukan dengan mengganti komponen mesin yang perlu diperbaiki," ungkap Adita.
Dia juga mengklaim seluruh rangkaian pekerjaan perawatan eskalator dan elevator dilakukan pada saat malam hari secara bertahap untuk menghindari kepadatan serta penumpukan penumpang.
Saat ini tersisa satu unit eskalator di pintu barat Stasiun Manggarai atau di bagian Stasiun KA Bandara yang masih dilakukan perawatan, dan tidak akan berdampak signifikan kepada perjalanan penumpang KRL Jabodetabek.
4. Eskalator-Elevator Kurang
Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menjelaskan eskalator dan elevator di Stasiun Manggarai memang harus menjadi perhatian penting. Menurutnya, selama ini fasilitas tersebut masih sangat kurang di stasiun sesibuk Stasiun Manggarai.
Padahal dua fasilitas tersebut bisa mempercepat perpindahan penumpang antar penumpang. Apalagi, dengan bentuk Stasiun Manggarai yang perpindahan peronnya berada di dua lantai berbeda.
"Di samping sering off, jumlah lift maupun eskalator juga masih kurang banyak di Manggarai, sehingga bila eskalator jumlahnya terbatas dapat menyebabkan bottle neck perpindahan transit," ungkap Deddy.
Di sisi lain, Ketua Forum Perkeretaapian dan Angkutan Antar Kota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana juga mengungkapkan hal yang sama. Akses eskalator dan elevator untuk perpindahan peron di Manggarai masih sangat terbatas.
Hal ini diperburuk dengan lebar peron 6, 7, 8 yang cenderung sangat sempit. Peron tersebut merupakan tempat transit bagi para penumpang kereta Bogor-Jakarta Kota yang berada di lantai paling dasar Stasiun Manggarai.
"Lebar peron ini relatif sempit terutama di jalur 6,7,8 untuk tujuan Tanahabang, Duri, Senen, Bekasi. Selain itu, terbatasnya akses tangga, eskalator, dan elevator untuk transit berpindah peron menjadi kendala utamanya juga," ungkap Aditya ketika dihubungi detikcom.
Aditya menyatakan sarana prasarana untuk berpindah peron di lantai yang berbeda sangat perlu ditambah. Khususnya, eskalator dan elevator yang dapat mempercepat perpindahan penumpang.
"Akses naik turun perpindahan lantai atau peron ini sangatlah perlu untuk ditambah," tegas Aditya.
5. Penumpang Minta Eskalator Ditambah
Suara dari komunitas penumpang juga mengungkapkan hal yang sama. Koordinator KRL Mania Nurcahyo menyebutkan Stasiun Manggarai sangat perlu untuk menambahkan akses perpindahan peron, khususnya perpindahan peron yang berbeda lantai.
Nurcahyo juga menyoroti fasilitas eskalator dan elevator yang sering tak berfungsi optimal. Menurutnya, operator KRL Jabodetabek wajib membuat fasilitas-fasilitas perpindahan penumpang ini harus prima.
"Tambahkan akses naik turunnya. Eskalator juga harus prima. Penumpang nggak mau dengar nggak ada anggaran perbaikan, atau alasan lainnya," tegas Nurcahyo ketika dihubungi detikcom.
Simak Video "Suasana Stasiun Manggarai Pagi Ini Usai Pemberlakuan Rute Baru KRL"
[Gambas:Video 20detik]