Bikin Komponen Antigempa buat Proyek LRT Jabodebek, Pabrik Ini Telan Rp 260 M

ADVERTISEMENT

Bikin Komponen Antigempa buat Proyek LRT Jabodebek, Pabrik Ini Telan Rp 260 M

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 30 Jan 2023 13:28 WIB
Pabrik Komponen Jembatan LRT
Foto: (Shafira Cendra Arini/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah baru saja meresmikan Pabrik Lead Rubber Bearing (LRB) lokal terbesar di Indonesia yang saat ini utamanya digunakan sebagai komponen penting pembangunan konstruksi jembatan LRT Jabodebek.

LRB atau Bantalan Karet Inti Timbal merupakan komponen infrastruktur yang berfungsi sebagai seismic isolator atau peredam gempa, karena memiliki kemampuan redaman yang tinggi. Dengan komponen ini, gempa tidak akan terlalu terasa bagi masyarakat yang berada di dalam infrastruktur tersebut. Selain itu, infrastruktur juga akan lebih awet.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengatakan, pabrik ini merupakan pabrik LBR terbesar di Indonesia yang memproduksi LBR dengan bahan baku dari dalam negeri. Disebut-sebut pembangunan pabrik tersebut menelan biaya sekitar Rp 260 miliar.

Menelan biaya pembangunan sebesar itu, pabrik LRB yang dimiliki dan dikelola oleh PT Magdatama Multi Industri ini mampu memproduksi 14 ribu unit komponen dalam setahun.

"Pabrik ini mempunyai kapasitas yang cukup besar, 14 ribu unit per tahun. Ini salah satu produksi lokal (terbesar), yang lain relatif kecil kapasitasnya. Dan ini memenuhi kebutuhan Pak Basuka Menteri PUPR untuk bearing baik jalan maupin jembatan. Dan bahan bakunya hampur semua local contain, baik itu baja maupun karetnya," kata Airlangga dalam acara peresmian Pabri LBR di Karawang, Bekasi, Senin (30/01/2023).

Sementara itu, Direktur Utama Magdatama Magdalena Santy mengatakan, pabrik seluas 1,1 hektar ini merupakan pabrik LRB lokal terbesar di Indonesia. Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk LRB sendiri mencapai 78,75%.

"Pabrik kami telah mampu menangani seluruh kebutuhan LRB untuk proyek-proyek di Indonesia saat ini. Jadi kami mohon agar tidak lagi memakai produk LRB impor," kata Magdalena.

Magdalena bercerita, perusahaan telah berdiri sejak 1991 dan baru mulai memproduksi sendiri produk lokal di 2013. Akhirnya di 2021 pabrik LRB ini berdiri, dengan menelan biaya sekitar Rp 260 miliar. Dana tersebut terdiri atas dana investasi alat dan pembangunan gedung pabrik.

"(Rp 200 miliar) investasi untuk mesin-mesin. Seluruh mesin," ujarnya.

"(Pembangunan gedung pabrik) sekitar Rp 60 miliar," tambahnya.

Lebih lanjut Magdalena mengatakan, sebelumnya, para kontraktor harus mengimpor LRB demi keperluan bahan bangunan. Namun kini, impor tidak perlu dilakukan. Bahkan LRB buatan lokal ini dapat mengehmat hingga 15% anggaran.

Tidak hanya itu, Magdalena mengatakan, pihaknya juga kini telah menyediakan mesin Dynamic Testing Machine dengan merk MSLAB. Mesin uji yang dimiliki Magdatama ini merupakan fasilitas pengujian dinamik gempa dengan kecepatan tinggi untuk Seismic Isolator yang pertama di Indonesia dan yang terbesar di Asia Tenggara.

Lihat juga video 'Kejar Beroperasi Juli 2023, LRT Jabodebek Hampir Rampung':

[Gambas:Video 20detik]



(dna/dna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT