Rencana reaktivasi jalur rel kereta di Pulau Madura, Jawa Timur kembali menjadi sorotan. Hal ini setelah adanya permintaan dari Bupati Sumenep Achmad Fauzi kepada pemerintah pusat untuk menghidupkan kembali jalur kereta di Pulau Madura.
Rencana reaktivasi jalur rel kereta di Madura sendiri sudah ada sejak tahun 2017. Dalam catatan detikcom yang dihimpun Sabtu (4/2/2023), data LPSE Kementerian Perhubungan menunjukkan pernah ada tender kajian reaktivasi jalur kereta di Madura yang dibuka pada tahun 2017.
Adapun nama tender tersebut "Reviu Studi Kelayakan Reaktivasi Jalur KA di Pulau Madura" dengan nilai pagu paket sebesar Rp 840.000.000 dan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar Rp 826.595.000.
Namun sampai saat ini, reaktivasi jalur kereta api tetap lah cuma rencana dan wacana. Belum ada, langkah lanjutan dari semua pihak untuk melanjutkan rencana reaktivasi rel kereta di Madura. Bahkan, diketahui rencana reaktivasi jalur kereta api di Madura belum masuk daftar prioritas pada tahun 2017 yang lalu.
Dua tahun berselang, rencana reaktivasi kereta di Madura ini kembali mendapatkan sorotan. Pasalnya, di tahun 2019 proyek reaktivasi ini masuk ke dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Kawasan Bromo Tengger Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.
Proyek reaktivasi jalur rel kereta Madura masuk ke dalam lampiran Perpres 80 tahun 2019. Tepatnya, pada bagian kebutuhan program atau proyek prioritas untuk mempercepat pembangunan ekonomi di kawasan prioritas Gerbangkertosusila.
Dalam lampiran Perpres tersebut dicantumkan proyek reaktivasi yang akan dilakukan adalah Reaktivasi Jalur KA Kamal-Sumenep. Proyek ink bakal dijalani di beberapa Kabupaten pada Provinsi Madura, mulai dari Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep.
Disebutkan juga prediksi awal hitung-hitungan biaya proyek tersebut sebesar Rp 3,37 triliun. Sumber dananya dituliskan dari BUMN.
Dari hasil penelusuran detikcom, jalur rel kereta di Madura sendiri sudah eksis sejak lama dan memiliki jarak yang cukup panjang. Setidaknya ada jalur kereta sepanjang 225 km di Pulau Madura.
Jalur tersebut juga cukup tua umurnya, jalur kereta ratusan kilometer itu sudah beroperasi di bawah kepemilikan Madoera Stoomtram Maatschappij (MdrSM) sejak 1897 alias sejak masa kependudukan Belanda di Indonesia.
Jalur kereta ini menghubungkan Stasiun Kamal di ujung barat Madura dan Stasiun Kalianget di Sumenep yang merupakan stasiun ujung.
Adapun, aspirasi soal reaktivasi jalur kereta di Madura sendiri sebelumnya disampaikan Bupati Sumenep Achmad Fauzi secara langsung ke Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat kunjungan ke Sumenep, Kamis (2/2/2023). Menurutnya, reaktivasi transportasi kereta bisa meningkatkan perekonomian di Pulau Madura.
Fauzi menyebut sudah bersurat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal aspirasinya ini. Dia berharap Sri Mulyani serta Menko Polhukam Mahfud MD yang juga hadir dalam acara bisa membantu menyampaikan keinginan masyarakat Madura ke Jokowi.
"Dengan reaktivasi jalur kereta, akan ada pemangkasan waktu dalam perputaran komoditas. Dengan sendirinya, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Madura," kata Fauzi.
(hal/eds)