Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, siap menyikat siapa saja yang melakukan korupsi di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Hal itu sebagai respons Erick saat ditanya mengenai permintaan China agar utang untuk menutup bengkak proyek tersebut dijamin APBN.
Erick menjelaskan, permintaan China itu telah ditanggapi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kalau kereta cepat itu kan kemarin sudah disampaikan Pak Luhut hasil negosiasi bagaimana kereta cepat ini harus berjalan, tidak mungkin kita mangkrakan," terangnya di Stasiun Senen, Jakarta, Selasa (18/4/2023).
Erick lantas menyoroti soal bengkaknya proyek tersebut. Dia mengatakan, jika bengkak proyek tersebut diakibatkan oleh korupsi, pihaknya siap ambil tindakan.
"Kalau kita lihat per meternya nah ini kadang-kadang kita cuma lihat bengkak, bengkak. Kalau bengkak itu korupsi kita sikat," katanya.
Namun, Erick mengatakan, penyebab bengkaknya proyek tersebut sangat jelas. Dia mengatakan, proyek tersebut bengkak karena pandemi yang menyebabkan proyek-proyek mundur.
Kemudian, disebabkan oleh harga-harga material yang melambung tinggi.
"Karena COVID harga besi itu naik, komponen itu yang harus kita hitung. Jangan hanya sekadar bengkak. Kalau bengkak korupsi kita sikat," ujarnya.
Simak juga Video: RI Ngutang Lagi Buat Kereta Cepat, Jokowi: Kita Harus Pro Transportasi Massal
(acd/eds)